Trading Halt dan Auto Rejection - BEI Berharap Efektif Cegah Kepanikan Investor

NERACA

Jakarta – Gejolak pasar saham global dan sentimen penyebaran virus corona atau Covid 19 membikin susah PT Bursa Efek Indonesia dan otoritas pasar modal lantaran disibukkan untuk meredam kepanikan investor lokal yang ramai-rami melakukan aksi jual menyikapi kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus anjlok. Dimana salah satu meredam kepanikan investor dengan menyesuaikan ketentuan auto rejection hingga pembekuan perdagangan sementara.

Direktur Pengembangan dan Penilaian BEI, Hasan Fawzi mengharapkan kebijakan penolakan otomatis (auto rejection) asimetris dan pembekuan perdagangan sementara (trading halt) bisa mencegah kepanikan pasar.”Auto rejection bawah yang asimetris ini saya rasa efektif untuk mencegah dan menunda kepanikan. Dengan investor mendapat waktu pada saat dilakukan halting itu untuk berpikir ulang apakah keputusan melakukan penjualan akan tetap dilakukan atau sementara waktu dia berpikir ulang," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain auto rejection dan trading halt, regulator bursa melalui PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) juga menyesuaikan nilai haircut saham untuk perhitungan agunan dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) anggota kliring untuk menstimulus pasar. Penyesuaian nilai haircut diharapkan dapat merelaksasi pasar dan memberikan stimulus pada anggota kliring sehingga kapasitasnya meningkat dalam bertransaksi di bursa.

Kebijakan haircut tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung agar pasar tetap kondusif dan terlaksana secara teratur, wajar serta efisien.”Relaksasi haircut pada akhirnya sebetulnya bagus juga untuk membantu kekuatan perhitungan MKBD maupun penetapan trading limit. Kemampuan anggota bursa untuk meneruskan order nasabah juga jadi lebih baik gara-gara haircut-nya direlaksasi," katanya.

Hasan menambahkan, saat ini pihaknya fokus melakukan aksi jangka pendek merespons terus anjloknya IHSG beberapa hari terakhir.”Sementara sih sekarang ini kita fokus ke short term, jangka pendeknya ini. Kalau jangka panjangnya sangat tergantung kepada kemampuan para issuer kita untuk secara jauh terbuka memberikan pemaparan informasi kinerja ke depan," ujar Hasan.

Dengan paparan informasi ke publik tersebut, secara fundamental emiten diharapkan bisa meyakinkan investornya ataupun calon investornya untuk memberikan guidance yang lebih kuat atas pengambilan keputusan atau strategi perdagangan dan strategi perdagangan para investor tersebut.

IHSG pada Jumat akhir pekan kemarin anjlok dan kembali terkena trading halt selama 30 menit pada pukul 09.15 WIB karena melemah hingga lebih dari 5%. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG anjlok 245,78 poin atau 5,02% ke posisi 4.649,97. Pada sesi kedua, pelemahan IHSG terpantau terus berkurang dan saat ini koreksinya di bawah satu persen.

BERITA TERKAIT

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

IHSG di Zona Hijau di Tengah Ketidakpastian

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

IHSG di Zona Hijau di Tengah Ketidakpastian

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…