Jaga Pertumbuhan Harga Saham - Meta Epsi Fokus Kejar Pertumbuhan Kontrak

NERACA

Jakarta – Keluar masuknya suspensi PT Meta Epsi Tbk (MTPS) lantaran terus terjadinya penurunan harga saham mendorong manajemen perseroan buka suara. Direktur Utama MTPS, Kahar Anwar mengaku tidak dapat memastikan kondisi harga saham perseroan terus turun. Menurutnya, pergerakan saham terjadi tergantung dari pergerakan market.”Susah untuk mengetahui penyebabnya. Kita fokus di fundamental. Kontrak kita semakin gede. Harga saham kita akan lebih baik," katanya di Jakarta, kemarin.

Kahar menambahkan, saat ini market tengah terpengaruh berbagai isu eksternal perusahaan. Namun dirinya memastikan manajemen akan terus fokus untuk pengembangan core bisnis. Berdasarkan catatan perseroan hingga kuartal III 2019, perusahaan yang bergerak dalam bidang rekayasa, pengadaan dan konstruksi ini mencatat kinerja positif.

Dari sisi penjualan, hingga kuartal III 2019, mengalami kenaikan 66% menjadi sekitar Rp 106 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 36 miliar. Sementara dari sisi laba bersih pun mengalami pertumbuhan 70% sepanjang kuartal III 2019 menjadi sekitar Rp 24 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 7 miliar. Sebagai informasi, perdagangan saham MTPS cenderung menurun sejak akhir tahun lalu.

Padahal harga saham sempat menyentuh level tertinggi di Rp 1.810 per saham pada 6 September 2019. Sementara pada penutupan perdagangan Rabu (5/2), harga saham melorot hingga 448% menjadi Rp 330 per lembar saham. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham MTPS ini pada 5 Februari 2020. Sebelum akhirnya, BEI membuka perdagangan kembali pada 7 Februari 2020.

Sejak mencatatkan saham perdananya di pasar modal tahun lalu, perseroan perluas ekspansi di sektor infrastruktur yang menyasar proyek strategi nasional terkait logistik dan energi. Disebutkan, peluang sektor infrastruktur yang disasar MTPS yang terdapat dalam RJPM 2015-2019 yang terdiri dari 245 proyek strategis nasional terkait dengan logistik dan energi.

Kahar menjelaskan, proyek strategi yang disasarnya adalah bersama PLN sebagai klien utama MTPS. Proyek saat ini yang sedang dilaksanakan PLN adalah pembangkit listrik 35.000 MW di seluruh Indonesia mencakup pembangunan jaringan transmisi sepanjang 48.000 km, pembangunan gardu induk, dan perbaikan infrastruktur kelistrikan di Indonesia. “Walau potensial, MTPS juga akan menghadapi sejumlah tantangan dalam sistem manajemen elektrifikasi nasional seperti pemetaan tenaga listrik yang lebih besar daripada persediaan tenaga listrik yang ada,”ungkapnya.

Dengan program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik dan target rasio elektrifikasi di mana pada tahun 2025 PLN menargetkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia mencapai 100%. Kedua, MTPS juga menyasar sektor pariwisata. Menurut Kahar, MTPS melihat peluang meningkatnya kelas menengah dapat mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur seperti kawasan wisata, hotel, dan pusat perbelanjaan.

 

BERITA TERKAIT

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…