Sritex Lunasi Utang US$ 188,15 Juta

NERACA

Jakarta –Emiten perusahaan tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex merampungkan pelunasan surat utang senior yang jatuh tempo pada tahun 2021. Total nilai pelunasan surat utang dengan bunga 8,25% ini mencapai US$ 188,15 juta. Jumlah tersebut terdiri dari pokok utang US$ 174,52 juta, premi US% 7,20 juta, dan bunga akrual dan terutang US$ 6,44 juta.

Allan Moran Severino, Direktur Keuangan SRIL dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pelunasan surat utang 2021 merupakan bagian dari penggunaan dana atas transaksi penerbitan surat utang baru oleh Sri Rejeki Isman dalam denominasi mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dengan jumlah pokok US$ 225 juta.

Sebagai informasi, perseroan menerbitkan wesel bayar US$ 225 juta yang akan jatuh tempo pada 9 Januari 2025. Surat utang dengan bunga 7,25% ini diterbitkan pada 9 Oktober 2019 lalu. Surat utang ini dijamin oleh PT Sinar Pantja Djaja, PT Primayudha Mandirijaya, dan PT Britratex Industries. Di kuartal tiga 2019, Sritex membukukan penjualan tumbuh 17,16% secara tahunan menjadi US$ 895,08 juta. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan SRIL baru mencapai US$ 763,95 juta. 

Jika dirinci, penjualan ekspor tumbuh 31,71% year on year (yoy) menjadi US$ 534,54 juta, dari sebelumnya US$ 405,86 juta. Nilai ekspor yang berkontribusi 59,72% terhadap total penjualan ini paling banyak berasal dari penjualan benang, disusul pakaian jadi, kain jadi, lalu kain mentah. 

Kenaikan penjualan ekspor terbesar terjadi untuk wilayah Amerika Serikat dan Amerika Latin, yakni 191,39% yoy menjadi US$ 72,67 juta. Tercatat per September 2019 ini, penjualan ekspor SRIL mencakup wilayah Asia sebesar 60,5%, Eropa 15,2% , Amerika Serikat dan Amerika Latin 13,6% , Uni Emirat Arab dan Afrika 10,5%, serta Australia 0,3%. 

Sementara itu, penjualan lokal SRIL hanya tumbuh 0,68% secara tahunan, dari US$ 358,09 juta menjadi US$ 360,53 juta. Penjualan lokal terbesar juga masih berasal dari penjualan benang, lalu kain jadi, pakaian jadi, kemudian kain mentah. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih 2,45% yoy menjadi US$ 72,22 juta, dari sebelumnya US$ 70,49 juta. 

Seiring dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan SRIL turut meningkat 14,59% yoy, dari US$ 624,45 juta menjadi US$ 715,54 juta. Alhasil, SRIL mencatatkan laba bruto sebesar US$ 179,53 juta atau naik 28,69% yoy dari sebelumnya US$ 139,5 juta.

BERITA TERKAIT

Untuk Masa Depan Lebih Baik - Pentingnya Siswa Belajar Transisi Energi Bersih

Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…

Perluas Akses Investasi Crypto - PINTU Tingkatkan Komisi Referral Program

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…

Ditopang Segmen Inspeksi - Carsurin Targetkan Pendapatan Tumbuh 34,26%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Untuk Masa Depan Lebih Baik - Pentingnya Siswa Belajar Transisi Energi Bersih

Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…

Perluas Akses Investasi Crypto - PINTU Tingkatkan Komisi Referral Program

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…

Ditopang Segmen Inspeksi - Carsurin Targetkan Pendapatan Tumbuh 34,26%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…