Dampak Buruk Minuman Beralkohol pada Kesuburan

Tingkat kesuburan atau fertilitas seseorang bisa menjadi sebuah masalah. Banyak faktor yang memengaruhi kesuburan. Termasuk di antaranya faktor gaya hidup. Olahraga teratur, pola diet yang tepat, dan menghindari rokok adalah beberapa faktor penting yang dapat meningkatkan kesuburan. Namun, bagaimana dengan konsumsi alkohol? Mengutip Huffington Post, ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat berpengaruh buruk pada kesuburan, baik dalam jangka pendek atau panjang. Jika Anda dan pasangan menginginkan kehadiran buah hati, Anda harus menghindari kebiasaan tersebut. Dietary Guidelines for American mendefinisikan 'moderate drinking' sebagai kebiasaan mengonsumsi alkohol satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas untuk laki-laki. Sementara 'heavy drinking', oleh National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, didefinisikan sebagai kebiasaan mengonsumsi alkohol empat gelas untuk perempuan dan lima gelas untuk laki-laki dalam waktu dua jam. Kebiasaan ini dilakukan sebanyak lima kali atau lebih dalam sebulan. "Untuk perempuan, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa alkohol dapat mengubah cara kerja sel telur," ujar ahli endokrinologi, Ryan Martin. Beberapa studi menunjukkan bahwa heavy drinking dapat menurunkan jumlah sel telur. Hal yang sama juga terjadi pada pria. Mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah berlebih dapat menurunkan kadar hormon yang berfungsi untuk mengatur testosteron dan memproduksi sperma. Kendati demikian, Martin menyarankan Anda untuk tetap tenang dan tidak panik. Pada teorinya, kata dia, mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah berlebih dapat berkontribusi pada infertilitas. Namun, dia tak melihat hal serupa terjadi pada sejumlah pasiennya. "Kasus seperti ini [infertilitas karena kebiasaan konsumsi alkohol] barangkali bisa dibilang langka," tambahnya. Sementara itu, para peminum moderat tampaknya tak perlu khawatir dengan dampak alkohol pada kesuburan. Martin mengatakan, risiko yang sama tak ditemukan pada para peminum moderat. "Saya selalu bilang pada pasien saya bahwa tak ada yang salah dengan konsumsi alkohol, tapi jumlahnya dibatasi," kata Martin. Di sisi lain, Bagi sebagian pasangan, memiliki anak adalah perkara mudah. Sedang bagi sebagian lainnya, memiliki anak terasa seperti perjuangan panjang. Hal ini umumnya disebabkan oleh beberapa kesalahan yang membuat orang tua susah membikin anak. Pasangan mana yang tak ingin memiliki anak? Kehadiran anak membuat keluarga menjadi lengkap. Untuk cepat mendapatkan momongan, pasangan wajib menghindari beberapa kesalahan selama program. Beberapa di antaranya merupakan keyakinan yang salah tentang cara-cara cepat mendapatkan momongan. Padahal, cara-cara itu tak sepenuhnya benar. Berikut beberapa kesalahan yang membuat pasangan susah membikin anak, mengutip situs Parents. Hanya berhubungan intim saat masa ovulasi. Masa ovulasi adalah masa pelepasan sel telur dari indung telur. Sebagian pasangan menganggap, berhubungan seks di masa ovulasi akan memperbesar kemungkinan pembuahan. Akibatnya, bercinta hanya dilakukan di masa ovulasi. Padahal, ini tak sepenuhnya benar. Para ahli mengungkapkan, sperma bisa hidup selama 3-5 hari. Berhubungan intim beberapa hari sebelum ovulasi pun bisa mendatangkan kemungkinan pembuahan. Pakar ginekologi, Machelle Seibel mengatakan, alih-alih mempercepat kehadiran momongan, terlalu bergantung pada aturan masa ovulasi justru bakal mempersulit pasangan mendapatkan si buah hati. Ovulasi terjadi selama 14 hari setelah hari pertama menstruasi. Namun, siklus menstruasi yang bisa berubah memungkinkan masa ovulasi tak terjadi pada hari yang sama di setiap bulannya. Frekuensi terlalu banyak. Sebagian pasangan beranggapan, getol berhubungan intim dapat memperbesar kesempatan hamil. Padahal, meyakini anggapan ini masuk ke dalam kategori kesalahan-kesalahan yang membuat pasangan sulit membikin anak.

BERITA TERKAIT

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…