OJK Evaluasi Plafon Kredit Lewat Agen Laku Pandai

 

 

NERACA

 

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap mengevaluasi plafon pemberian kredit mikro kepada nasabah Program Laku Pandai yang saat ini ditetapkan maksimal Rp20 juta. "Kami sedang mengevaluasi ketentuan itu karena referensi kami KUR dan disesuaikan dengan yang paling baru," kata Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohamad Miftah, seperti dikutip Antara, kemarin. 

Evaluasi ini, kata Miftah, dilakukan karena plafon kredit usaha rakyat (KUR) mikro yang saat ini diusung pemerintah adalah sebesar Rp25 juta dengan sejumlah persyaratan. Oleh karena itu, kemungkinan peningkatan plafon ini dapat dilakukan agar penyaluran kredit mikro makin tumbuh positif dan masyarakat unbankablebisa memperoleh kemudahan pembiayaan.

Program Laku Pandai merupakan penyediaan layanan perbankan atau keuangan lain yang tidak dilakukan melalui jaringan kantor, tetapi melalui kerja sama dengan agen yang didukung penggunaan teknologi informasi. Pihak yang dapat ditunjuk menjadi agen, antara lain, warung kelontong, toko pulsa, minimarket, kantor pos, guru, dan pensiunan.

Pembiayaan kredit mikro merupakan salah satu produk yang ditawarkan oleh agen Laku Pandai selain tabungan sederhana (basic saving account), asuransi mikro, dan produk keuangan lainnya. Nasabah bisa memperoleh kredit ini apabila telah menjadi nasabah selama minimal 6 bulan dengan nominal pemberian kredit maksimal Rp20 juta dan jangka waktu setahun.

 

OJK mencatat jumlah agen penyalur Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) terus mengalami kenaikan. Hingga Juni 2019 jumlahnya mencapai 1,12 juta agen, naik 47,35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Miftah mengatakan, jumlah pembukaan rekening biasa atau Basic Saving Account (BSA) Laku Pandai per Juni 2019 juga tercatat meningkat. "Sudah mencapai 24,22 juta rekening, naik 20,02% dari Juni 2018,” katanya.

 

Sejalan dengan tumbuhnya jumlah rekening, saldo rekening BSA Laku Pandai juga naik pada semester pertama tahun ini. Per Juni 2019 jumlahnya mencapai Rp 2,49 triliun, tumbuh 41,14% dibandingkan Juni 2018. Miftah pun menambahkan, sampai Juni 2019, outstanding kredit atau pembiayaan mikro mencapai Rp 49,07 miliar kepada 3.611 nasabah BSA. Terdapat tiga bank yang menyalurkan kredit ini yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

 

BRI menjadi bank dengan penyaluran terbesar yaitu ke sebanyak 2.799 nasabah BSA dengan nilai outstanding Rp 32,12 miliar. Lalu BNI menyalurkan ke 800 nasabah dengan nilai outsanding 16,94 miliar. Sedangkan BTPN hanya ke 12 nasbah dengan outstanding Rp 10 juta. laku Pandai merupakan program OJK sejak 2015 yang bertujuan untuk menyediakan layanan perbankan dan layanan keuangan lain pada masyarakat. Layanan tersebut dilakukan, tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerja sama dengan pihak lain (agen), didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

BERITA TERKAIT

Klaim Industri Asuransi Jiwa Turun 11,1%

  NERACA Jakarta - Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa lndonesia (AAJI) Karin Zulkarnaen menyampaikan industri asuransi jiwa membayar klaim dan…

Pasca Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Syariah Direncanakan Spin Off Akhir Tahun

  NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi mengakuisisi saham mayoritas PT Bank Victoria Syariah (BVIS)…

BSI Bidik Penyaluran Pembiayaan Tumbuh Hingga 16,54%

  NERACA Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan mencapai Rp310 triliun pada tahun 2025, atau…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Klaim Industri Asuransi Jiwa Turun 11,1%

  NERACA Jakarta - Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa lndonesia (AAJI) Karin Zulkarnaen menyampaikan industri asuransi jiwa membayar klaim dan…

Pasca Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Syariah Direncanakan Spin Off Akhir Tahun

  NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi mengakuisisi saham mayoritas PT Bank Victoria Syariah (BVIS)…

BSI Bidik Penyaluran Pembiayaan Tumbuh Hingga 16,54%

  NERACA Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan mencapai Rp310 triliun pada tahun 2025, atau…