Tembus Pasar Eropa, RI Harus Naikan Ekspor Lewat Slowakia

NERACA

Jakarta - Indonesia menargetkan peningkatan ekspor sebesar 20% ke Slovakia. Peningkatan ekspor ini sekaligus untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara yang diyakini akan meningkatkan ekspor Indonesia menuju 27 negara di kawasan Eropa.

Duta Besar Indonesia untuk Republik Slovakia, Harsha E Joesoef mengatakan, saat ini volume perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data pada tahun 2008, total nilai volume perdagangan sebesar U$64, 3 juta menjadi US$73,3 juta di tahun 2009 atau mengalami peningkatan sebesar 60%.

Selain itu, lanjutnya, neraca perdagangan kedua negara terus mengalami surplus untuk Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Ekonomi Slovakia, hingga Agustus 2010 nilai perdagangan kedua negara mencapai 94,66 juta Euro dibanding periode sebelumnya yang hanya 76,73 juta Euro. Nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 87,3 juta Euro dan nilai ekspor dari Sloivakia hanya 7,3 juta Euro.

Produk-produk yang banyak diekspor Slovakia diantaranya makanan olahan, alas kaki, kerajinan tangan, furnitur, garmen dan pakaian olahraga. Sementara impor dari Slovakia mencakup produk mesin pertanian, peralatan militer, bahan-bahan kimia dan farmasi.

Walaupun Indonesia menargetkan pertumbuhan perdagangan sebesar 20%,  namun Harsha memandang, peningkatan hubungan dengan Slovakia akan memberikan keuntungan yang lebih besar, yaitu menjadikan Slovakia sebagai pintu gerbang alternatif memasuki pasar Uni Eropa. Selama ini untuk masuk ke pasar Uni Eropa sangat sulit terutama terkait standar dan mutu.

“Sebagai anggota Uni Eropa, Slovakia adalah alternatif pintu gerbang masuknya produk Indonesia ke pasar Uni Eropa. Bila ekpor produk Indonesia melalui Slovakia yang berada di Eropa bagian tengah, kita bisa mendapatkan efisiensi biaya logistik. Misalnya dibanding dengan melalui pelabuhan Rotterdam di Belanda, waktu perjalanan kapal laut, 8 hari lebih cepat melalui Bratislava, ibukota Slovakia,” ujarnya.

Harsha menambahkan, dalam waktu-waktu mendatang, pemerintah sedang berupaya agar produk Indonesia yang potensial seperti minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan turunannya bisa masuk Uni Eropa melalui Slovakia.

Sementara itu, Duta Besar Slovakia untuk Indonesia, Stefan Rozkopal, mengatakan, secara pasar Slovakia memang tidak terlalu besar mengingat jumlah penduduk yang hanya mencapai 5 juta jiwa, namun dengan masuknya produk Indonesia ke Slovakia akan mempermudah masuk ke Eropa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 300 juta jiwa.

“Kita sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa akan tetap memberlakukan standar baku untuk setiap produk impor yang akan masuk ke negaranya. Jadi kalau produk Indonesia bisa masuk ke kami, berarti bisa masuk ke Eropa lainnya,” ungkapnya.

Selain mengembangkan perdagangan, Stefan mengatakan, pihaknya juga akan mengembangkan peningkatan investasi dan pengembangan berbagai proyek infrastruktur dan energi akan menjadi fokus kerjasama yang melibatkan perusahaan pemerintah dan  swasta.

Terutama untuk kebutuhan energi Indonesia, yang diperkirakan akan terus  mengalami peningkatan. Pihaknya juga melihat pengembangan pembangkit listrik yang cukup potensial dengan memanfaatkan derasnya aliran sungai adalah jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mikro (microhiddo powerplant). Hingga kini sudah ada 5 proyek PLTA mini di Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan 3 di Sulawesi yang siap untuk dibangun. Dan pihaknya juga sudah menyatakan minatnya untuk PLTN di daerah Bangka Belitung

“Indonesia memiliki sumber daya energi yang besar di sektor panas bumi (geothermal) dengan memiliki 40% cadangan dunia. Demikian halnya dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kami siap membantu pembangunan PLTU di Muara Enim Sumatera Selatan dengan kapasitas 3x100 megawatt (Mw),” ujar Stefan.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…