NERACA
Jakarta –Debut perdana di pasar modal, saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) naik 19,61% atau 100 poin ke level ke Rp 610. Saham BRIS ditransaksikan sebanyak 55 kali dengan volume sebanyak 31.986 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 1,86 miliar. Selain itu, perseroan juga mencatatkan oversubscribed atau kelebihan pemesanan saham sebesar dua kali lipat dalam masa penawaran umum yang berlangsung pada 2-4 Mei 2018. Perseroan melepas 2,62 miliar saham di harga Rp510 per lembar saham.
Direktur Utama BRI Syariah, Moch. Hadi Santoso mengatakan, pihaknya akan menjaga kepercayaan investor.”Kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan BRI Syariah sebagai pilihan investasi. Dengan implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang baik, kami akan menjaga amanah para investor dan memberikan kinerja terbaik untuk membawa berkah bagi seluruh masyarakat dan para investor,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Hadi menuturkan, hasil penawaran umum itu menjadi bukti kepercayaan investor terhadap perusahaan dan potensi perkembangan industri syariah di Indonesia. Sekitar 80% dana segar yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan syariah. Sementara itu, sekitar 12,5% lainnya disalurkan untuk pengembangan sistem Teknologi Informasi (TI) dan 7,5% sisanya untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang hingga Merauke.
Langkah anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini menjadi salah satu jalan bagi perusahaan untuk naik kelas ke Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) III pada 2018. Di sisi kinerja, BRI Syariah mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 64% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp54,38 miliar pada kuartal I/2018.
Dalam penawaran saham perdananya, ustad Yusuf Mansur menjadi salah satu investor dan pemborong saham BRIS dari total Rp1,3 triliun raihan dana BRIS. Direktur Operasi BRI Syariah Wildan menyebutkan, Yusuf Mansur membeli saham BRIS melalui kontrak pengelolaan dana (KPD) dengan Paytren Aset Manajemen dan Koperasi Indonesia Berjamaan (Kopindo). "Pak Yusuf Mansur, dia masuk melalui usaha dia yang namanya Paytren, melalui Kopindo juga. Alokasinya belum besar karena masuknya di ritel," ujarnya.
Sementara, Direktur PT Bahana Sekuritas, Feb Sumandar merincikan, Yusuf Mansur telah merealisasikan pembeliannya di saham BRIS dengan porsi tidak sampai 20% dari Rp1,3 triliun. "Enggak lebih dari 20%, tapi Yusuf Mansur memang kita kasih alokasi. Kurang lebih belasan persen," katanya.
Selain melalui Paytren dan Kopindo, Feb menyampaikan, Yusuf Mansur juga membeli saham BRIS secara pribadi, tapi dibatasi pembeliannya karena ada jatah untuk investor lain. "Ada individu, beliau masuk. Dari Paytren masuk, dari Kopindo masuk. Kemampuan beliau sebenarnya besar ya, cuma memang kita (batasi) karena ada alokasi," tutur Feb.
Kendati saat ini dibatasi, dia menjelaskan, Yusuf Mansur bisa kembali mengalokasikan dana untuk investasi di BRIS pada masa mendatang karena sangat membantu proses initial public offering (IPO) dari BRIS. "Ya beliau membantu lah. Bukan cuma angka, tapi bagaimana beliau memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk berinvestasi di saham syariah itu yang kita apresiasi,”ungkapnya.
Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…
Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…
Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…
Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…