Perdagangan Domestik - Pemerintah Daerah Diminta Awasi Pergerakan Harga Bahan Pangan

NERACA

Jakarta – Kementerian Perdagangan meminta pemerintah daerah terus mengawasi pergerakan harga pangan serta ketersediaan stok terutama menjelang Ramadhan dan Lebaran. Hal itu disampaikan pada rapat koordinasi daerah membahas persiapan menyambut Ramadhan sebagai upaya menjaga harga komoditas pangan tetap stabil dan terkendali.

"Pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan terkait harus terus melihat perkembangan harga serta pasokan dan berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk memastikan harga pangan stabil jelang puasa," kata Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Dody Edward di Padang, disalin dari Antara di Jakarta.

Menurutnya para pejabat daerah juga harus berkoordinasi dengan pelaku usaha yang ada untuk memantau stok pangan. Ia menyatakan antisipasi dan pengendalian harga jelang Ramadhan dan Lebaran merupakan bentuk dari kehadiran pemerintah di masyarakat. "Kami dari Kementerian Perdagangan juga terus melakukan beragam upaya agar saat hari besar keagamaan harga pangan terkendali," katanya.

Sebelumnya guna menjaga harga pangan tetap stabil pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi untuk beras medium di Sumatera Rp9850 per kilogram dan beras premium Rp13.300.

Kemudian semua pelaku usaha, distributor dan agen diminta untuk mendaftarkan gudangnya secara daring dan semuanya gratis. "Data-data itu diperlukan di daerah dan pusat untuk mengetahui perkembangan harga sehingga bisa melakukan upaya yang tepat," katanya.

Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan telah membuat tim khusus menyambut Ramadhan dan Lebaran agar harga komoditas bisa terkendali. Tim tersebut akan menyiapkan sejumlah upaya termasuk menggelar operasi pasar jika stok langka, katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat menjelang Ramadhan dan Lebaran 2018 aman sehingga tidak terjadi kelangkaan. "Stok utama seperti beras, daging, telur ayam, daging ayam, gula, dan minyak goreng kita kontrol betul agar selalu ada," kata Menteri Enggartiasto saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stabilisasi Harga dan Stok Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 2018 di Gedhong Pracimosono Kepatihan, Yogyakarta, sebagaimana disalin dari Antara.

Untuk menjamin ketersediaan, menurut dia, pendistribusian kebutuhan pokok telah ditetapkan agar saat puasa dan Lebaran seluruh daerah di Indonesia tidak mengalami kelangkaan kebutuhan pokok.

"Sudah kami bicarakan secara internal, distribusi kebutuhan pokok kalau bisa dilakukan mulai satu bulan sebelum awal puasa ke seluruh daerah sesuai kebutuhannya secara bertahap," kata dia.

Masa kritis stok kebutuhan pokok masyarakat, menurut Enggartiasto, biasanya akan terjadi saat 15 hari menjelang Lebaran. Sebagai langkah antisipasi, kata dia, Kemendag akan menerjunkan 200 stafnya untuk memantau ketersediaan dan harga sembako ke daerah-daerah yang berpotensi rawan kelangkaan.

"Saat ini sudah mulai kita pantau bergilir. Apalagi belum lama ini kami baru selesai rapat kabinet terbatas dan Bapak Presiden menekankan bahan kebutuhan pokok harus terus tersedia, turunkan harga dan stabilkan harga," kata dia.

Enggartiasto mengatakan khusus untuk beras, Kemendag telah mengatur ketentuan bahwa seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras kualitas medium mulai 13 April 2018. Dengan begitu, ia berharap selalu ada penjualan beras medium di pasar tradisional.

"Kalau tidak siap dengan stoknya maka kami yang akan menyiapkan melalui mitra dari Bulog. Mekanisme ini bahkan akan kami lakukan seterusnya, tidak hanya menjelang puasa atau Lebaran saja," kata Mendag.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan satuan tugas pangan akan mengawal upaya menjaga pasokan dan harga kebutuhan pokok hingga menjelang Ramadhan dan Lebaran 2018. Dengan berbagai persiapan, ia tidak khawatir pasokan akan kurang sehingga harga akan melonjak. Tim Kemendag akan berada di daerah bersama dengan personel dari dinas terkait pemerintah setempat.

"Kami dikawal oleh Satgas Pangan sehingga pasokan semua kebutuhan pokok tidak ada persoalan termasuk minyak goreng, semua clear, " kata Enggartiasto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, disalin dari Antara, pekan lalu.

Menurut dia, pada awal bulan atau pertengahan bulan, tim Kemendag akan berada di daerah bersama dengan personel dari dinas terkait pemerintah setempat. "Hampir 15 staf seperti tahun yang lalu, turun ke lapangan untuk mengecek persediaan barang dan harga, bahkan setiap hari ditongkrongin," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…