Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA

Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan Februari 2024. Penurunan kinerja impor di Maret 2024 dipicu turunnya impor nonmigas sebesar 5,34 persen dan naiknya impor minyak dan gas (migas) sebesar 11,64 persen  (MoM). Secara tahunan, nilai impor Maret 2024 lebih rendah 12,76 persen dibandingkan Maret 2023 (YoY).

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, pelemahan impor tersebut disebabkan penurunan  permintaan impor pada seluruh golongan penggunaan barang. Kontraksi terdalam dialami impor barang modal yang nilainya turun 11,26 persen, diikuti bahan baku/penolong yang turun 0,73 persen dan barang konsumsi yang turun 0,69  persen  (MoM). 

Salah satu barang modal dengan penurunan impor terdalam adalah laptop, termasuk komputer pangku (notebook) dan komputer sublaptop (subnotebook), yang turun 71,60 persen (MoM). Bahan baku penolong dengan penurunan impor signifikan, antara lain, bensin (motor spirit)tanpa timbal dengan RON di atas 90 dan di bawah 97, dicampur selain etanol; peluru; gandum selain gandum durum dan biji-bijian gandum dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia; serta kokas dan semi kokas dari batubara dan kondensat.

Impor barang konsumsi yang turun (MoM), antara lain, van dengan kapasitas silinder melebihi 2.000 cc tetapi tidak melebihi 2.500 cc,mobil dengan kapasitas silinder melebihi 2.500 cc, serta mesin cuci dengan pengering dengan kapasitas 6–10 kilogram (kg).

“Beberapa produk utama  impor nonmigas Indonesia dengan penurunan terdalam secara bulanan pada  Maret 2024 ini, antara lain, barang dari besi dan baja (HS 73) yang turun 37,67 persen, perabotan dan alat penerangan (HS 94) turun 30,95 persen, plastik dan barang dari plastik (HS 39) turun 27,75 persen, filamen buatan (HS 54) turun 27,01 persen, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) turun 19,71 persen (MoM),” papar Zulkifli.

Sementara itu, lanjut Zulkifli, untuk buah-buahan (HS 08) menunjukkan kenaikan impor terbesar pada Maret 2024 sebesar 117,91 persen; diikuti kapal, perahu,dan struktur terapung (HS 89) yang naik 42,25 persen; susu, mentega, dan telur (HS 04) naik 36,63 persen; perangkat optik, fotografi, dan sinematografi (HS 90) naik 34,31 persen; serta pulpdari kayu (HS 47) naik 28,32 persen (MoM).

Berdasarkan negara asalnya, impor  nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Korea  Selatan dengan total pangsa 45,01 persen dari total impor nonmigas Maret 2024. Negara utama asal impor dengan penurunan terdalam pada Maret 2024 adalah Swedia yang turun 22,95 persen, diikuti Tiongkok turun 22,76 persen, Inggris turun 18,46 persen, Malaysia turun 17,59 persen,dan Thailand turun 16,64 persen (MoM).

Secara kumulatif total impor Indonesia selama periode Januari – Maret 2024  mencapai  USD  54,90 miliar  atau turun0,10  persen  dibanding periode  yang sama  tahun  sebelumnya yang sebesar  USD 54,95 miliar. Penurunan impor periode Januari–Maret 2024 disebabkan penurunanimpor nonmigas sebesar 1,57 persen dan kenaikan impor migas sebesar 8,13 persen (YoY).

Meski begitu, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar USD4,47 miliar pada  Maret 2024. Surplus perdagangan Indonesia periode ini melanjutkan tren surplus secara beruntun untuk 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

 “Surplus neraca perdagangan di Maret 2024lebih tinggi dari surplus bulan sebelumnya yang hanya mencapai USD 0,83 miliar dan bulan yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar USD2,83 miliar. Peningkatan surplus perdagangan ini didorong surplus nonmigas sebesar USD6,51 miliar dan defisit migas USD2,04 miliar,” kata Zulkifli.

Zulkifli menjelaskan, negara-negara mitra dagang seperti Amerika Serikat (AS), India, Filipina, Jepang, dan Belanda menyumbang surplus perdagangan terbesar selama Maret 2024 yang totalnya mencapai USD 4,58 miliar. Sedangkan, penyumbang defisit perdagangan terdalam adalah Singapura, Australia, Thailand, Arab  Saudi, dan Korea Selatan yang totalnya mencapai USD1,56 miliar.

Secara kumulatif, neraca perdagangan selama periode Januari – Maret 2024 surplus sebesar USD 7,31 miliar. Surplus perdagangan Januari – Maret 2024 terdiri atas surplus nonmigas USD12,41 miliar dan defisit migas USD 5,10 miliar. Capaian surplus kumulatif tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD12,11 miliar.

Sebelumnya, nilai impor Indonesia pada Februari 2024 tercatat sebesar USD18,44 miliar, turun 0,29 persen dibanding Januari 2024 (MoM). Meski begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor sektor pertanian pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen (YoY) jika dibandingkan nilai ekapor pada Februari tahun sebelumnya.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa salah satu penyumbang dari kenaikan tersebut adalah subsektor perkebunan khususnya khususnya kelapa sawit dalam bentuk crude palm oil (CPO) dan juga turunannya. "Secara tahunan semua sektor mengalami penurunan kecuali sektor pertanian yang mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen," ujar Amalia.

 

 

BERITA TERKAIT

Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong - KEMENKOPUKM TEMUI PEMDA KLUNGKUNG:

NERACA Klungkung - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk menindaklanjuti isu pembatasan jam operasional…

Permendag 7 Tahun 2024 Akhiri Polemik Barang Kiriman PMI

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.…

Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong - KEMENKOPUKM TEMUI PEMDA KLUNGKUNG:

NERACA Klungkung - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk menindaklanjuti isu pembatasan jam operasional…

Permendag 7 Tahun 2024 Akhiri Polemik Barang Kiriman PMI

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.…

Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan…