Saham Bank Agris Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta – Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran atau unusual market activity (UMA), saham PT Bank Agris Tbk (AGRS) masuk dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, dengan status UMA itu, maka para investor diharapkan memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.”Kami minta investor juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi," ungkap Lidia.

Lebih lanjut, Lidia juga meminta pelaku pasar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi. Sedangkan kepada manajemen AGRS diharapkan untuk mengkaji kembali rencana corporate action apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Meski demikian, pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Untuk diketahui, AGRS mengalami kenaikan harga secara tajam mulai perdagangan tanggal 19 Februari 2018. Saham emiten perbankan itu dibuka pada level 402 dan ditutup di level 496. Bahkan pada perdagangan hari ini,  sempat menyentuh level 795 atau mengalami kenaikan 97,76%.  Sebagai informasi, PT Bank Agris Tbk bakal kedatangan investor strategis yakni masuknya Industrial Bank of Korea (IBK) yang bakal mengakuisisi 87,3% Bank Agris.

Merespon hal tersebut, Direksi Bank Agris bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 9 Maret 2018. Dimana agendannya adalah persetujuan rencana dan rancangan akusisi. Selain akusisi mata acara lain adalah perubahan direksi dan anggaran dasar bank. Nantinya saham yang akan dibeli IBK antara lain milik PT Dian Intan Perkasa dan Benjamin Jiaravanon. Adapun, dalam keterangannya tujuan dari IBK melakukan transaksi ini antara lain untuk berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mendukung konsolidasi perbankan di Indonesia.

Selain itu, IBK juga berharap untuk menciptakan sistem perbankan yang kuat dan sehat dalam mempercepat konsolidasi tersebut.  IBK juga berencana membeli saham dari pemegang saham lain di luar dari kewajiban penawaran tender jika dipersyaratkan sekitar 8,45% dari seluruh modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Hanya saja, transaksi ini masih dalam tahap pembahasan antara IBK dengan pemegang saham tersebut.

 

 

BERITA TERKAIT

Reformasi Agraria Merangsang Pertumbuhan Pasar Properti

Komitmen pemerintah untuk menekan angka backlog perumahan terus ditingkatkan. Dimana pemerintah baru sendiri telah mengumumkan rencana ambisius untuk membangun tiga…

Kota Medan Beri Kontribusi 48,36% - Kredit Pintar Cetak Pertumbuhan Penyaluran Pinjaman

Kuartal pertama 2024, Kredit Pintar sebagai platform fintech lending berhasil mencatatkan kinerja positif dengan jumlah total peminjam Kredit Pintar sejak…

Marak Aduan Pencurian - Polda Kalteng Tindak Tegas Pencuri TBS

Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah mulai merespon banyaknya aduan masyarakat terkait kasus pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang marak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Reformasi Agraria Merangsang Pertumbuhan Pasar Properti

Komitmen pemerintah untuk menekan angka backlog perumahan terus ditingkatkan. Dimana pemerintah baru sendiri telah mengumumkan rencana ambisius untuk membangun tiga…

Kota Medan Beri Kontribusi 48,36% - Kredit Pintar Cetak Pertumbuhan Penyaluran Pinjaman

Kuartal pertama 2024, Kredit Pintar sebagai platform fintech lending berhasil mencatatkan kinerja positif dengan jumlah total peminjam Kredit Pintar sejak…

Marak Aduan Pencurian - Polda Kalteng Tindak Tegas Pencuri TBS

Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah mulai merespon banyaknya aduan masyarakat terkait kasus pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang marak…