Kota Medan Beri Kontribusi 48,36% - Kredit Pintar Cetak Pertumbuhan Penyaluran Pinjaman

Kuartal pertama 2024, Kredit Pintar sebagai platform fintech lending berhasil mencatatkan kinerja positif dengan jumlah total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri tahun 2017 telah berjumlah lebih dari 7 juta nasabah. Sementara itu untuk cakupan wilayah di seluruh Indonesia, pertumbuhan pinjaman di provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat sepanjang kuartal I/2024 telah naik sebesar 3,40% dan kota Medan menunjukkan pertumbuhan 48,26% terhadap penyaluran pinjaman Kredit Pintar di Sumut.

Maka guna meningkatkan penetrasi pasar, khususnya di Sumut, Kredit Pintar ikut hadir di Perhelatan Fintech Lending Days yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berlangsung pada 6-7 Mei 2024 lalu.

Kokko Cattaka, Head of Business Kredit Pintar dalam siaran persnya di Medan, kemarin mengatakan, di wilayah Sumatera Utara angka pertumbuhan penyaluran pinjaman Kredit Pintar berkisar di angka 3,40% dari kontribusi secara nasional. “Kami melihat kebutuhan pendanaan bagi para pelaku UMKM masih sangat tinggi. Namun, di sisi lain, mereka kerap kali terkendala pada akses permodalan. Untuk itu kami sebagai platform fintech lending berupaya agar dapat menyediakan solusi alternatif pendanaan bagi para pelaku UMKM sehingga usaha mereka bisa semakin berkembang serta berpeluang menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.”ujarnya.

Disampaikannya, Kredit Pintar saat ini menduduki peringkat #1 untuk aplikasi pinjaman uang tunai yang paling banyak diulas di Google Playstore Indonesia dan telah diunduh lebih dari 30 juta kali, rating Google 4.3 dari 5 dan Apple Store (IOS) dengan rating 4.7 dari 5 dengan dua juta review.

Lebih lanjut Kokko mengungkapkan bahwa Kredit Pintar terus mencatatkan pertumbuhan positif. Seperti tampak hingga pertengahan kuartal II/2024 total akumulasi penyaluran pinjaman Kredit Pintar yang tercatat telah mencapai angka lebih dari Rp 43 triliun, dimana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.

Entjik S. Djafar, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menambahkan, industri fintech P2P lending ingin membantu UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah dan cepat sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja baru. Diakuinya, fintech P2P lending juga masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya yang menjadi tantangan utama adalah tingkat literasi keuangan masyarakat.

Disampaikannya, banyak masyarakat yang belum memahami tingkat risiko dan manfaat fintech P2P sehingga mereka mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka. “Oleh karena itu AFPI berkomitmen untuk meningkatkan literasi pada masyarakat untuk mendorong pertumbuhan industri fintech lending yang sehat dan bertanggung jawab. Salah satu upaya yang dilakukan AFPI adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi seperti pada hari ini di acara Fintech Lending Days di Medan. “ungkapnya.

Sementara Jasmi, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengungkapkan, pihaknya menyampaikan apresiasi dan terima kasih untuk AFPI dengan terselenggaranya Fintech Lending Days ini. “Melihat besarnya peran UMKM tentu memerlukan perhatian dari kita semua. Tingginya potensi UMKM kita sekaligus juga membuka peluang khususnya bagi fintech lending untuk turut berkontribusi,”ujarnya.

Diharapkan dapat mengoptimalisasi industri fintech lending sehingga masyarakat atau UMKM memiliki opsi alternatif pembiayaan dalam kegiatan usahanya. “Pada kesempatan ini, kami berpesan kepada masyarakat yang memanfaatkan fintech lending sebagai pembiayaan, kiranya dapat melakukan dengan bijak dan sesuai dengan kemampuannya.”katanya.

Lebih lanjut, Jasmi memaparkan mengenai potensi Sumatera Utara berdasarkan data BPS, dimana provinsi Sumatera Utara memiliki kontribusi terbesar pada perekonomian, yaitu sekitar 23,26%. Ekonomi Sumut pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,01% lebih tinggi jika dibanding pencapaian tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,73%. “Adopsi penggunaan fintech lending di Sumatera Utara merupakan yang terbesar. Kami harapkan melalui kegiatan ini, dapat mengakselerasi penyaluran pembiayaan fintech lending khususnya bagi UMKM di Sumut” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Indosat Manfaatkan Teknologi AI Untuk Pemberdayaan dan Pertumbuhan

Dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional, komitmen Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dalam memberdayakan masyarakat tidak pernah padam. Teranyar,…

Hadirkan Aplikasi Omne - FWD Ajak Nasabah Bangun Gaya Hidup Lebih Baik

Manfaatkan kemajuan teknologi digital, PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) sebagai perusahaan asuransi jiwa berbasis digital meluncurkan Omne by FWD…

Tawarkan Beragam Solusi - Legrand Indonesia Gelar Data Center Summit 2024

Mengulang kesuksesan Data Center Summit tahun lalu, Legrand Indonesia kembali menyelenggarakan Legrand Day - Data Center Summit yang tahun ini…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Indosat Manfaatkan Teknologi AI Untuk Pemberdayaan dan Pertumbuhan

Dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional, komitmen Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dalam memberdayakan masyarakat tidak pernah padam. Teranyar,…

Hadirkan Aplikasi Omne - FWD Ajak Nasabah Bangun Gaya Hidup Lebih Baik

Manfaatkan kemajuan teknologi digital, PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) sebagai perusahaan asuransi jiwa berbasis digital meluncurkan Omne by FWD…

Tawarkan Beragam Solusi - Legrand Indonesia Gelar Data Center Summit 2024

Mengulang kesuksesan Data Center Summit tahun lalu, Legrand Indonesia kembali menyelenggarakan Legrand Day - Data Center Summit yang tahun ini…