Ganti Tower Yang Usang - Intermedia Capital Siapkan Capex Rp 100 Miliar

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar. Guna mendanai belanja modal tersebut, perseroan mengandalkan internal cash flow. “Anggaran capex tersebut nantinya akan digunakan untuk mengganti beberapa tower yang masa pakainya sudah habis,”kata Ahmad Zulfikar, Direktur Keuangan dan Teknis Intermedia Capital di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, penggantian tower dilakukan karena tiap 5 tahun harus diganti supaya tetap sejalan dengan industri. Perseroan bakal mengganti sekitar satu hingga dua menara di kota-kota kecil atau kota-kota yang tidak padat populasi. Adapun nilai investasi untuk mengganti satu tower dengan kapasitas 1 kilowatt berkisar Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar.

Sebagai gambaran, saat ini jumlah menara existing yang dimiliki oleh perseroan Intermedia Capital mencapai 44 menara, termasuk yang berlokasi di Jakarta. Tak hanya itu, Erick Thohir, Direktur Utama Intermedia Capital menambahkan, pihaknya berencana menambah beberapa program baru di stasiun ANTV pada tahun ini seperti reality show lokal dan sinetron lokal.”Kalau industri televisi pasti setiap bulan ada inovasi baru. ANTV di awal tahun ini meluncurkan banyak reality show. Banyak inovasi reality show di awal tahun," ungkapnya.

Dia pun mengklaim, pada akhir 2017 kemarin Intermedia Capital berhasil menembus dominasi sinetron lokal. Untuk tetap bisa bersaing secara industri, perseroan ini juga akan memberikan investasi lebih banyak untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Tahun ini, kata Erick, perseroan menargetkan pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri. Disebutkannya, dalam lima tahun terakhir, perseroannya selalu mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri media. "Dari tahun 2013 sampai 2017 angka pertumbuhan kami selalu double digit," ujarnya.

Adapun pada tahun ini, anak usaha PT Visi Media Asia Tbk yang memiliki stasiun televisi ANTV itu masih optimistis bisa mencetak pertumbuhan di atas pertumbuhan industri lagi. "Kalau industri di kisaran 5% sampai 7%, berarti di atas itu," ungkapnya. 

Erick mengklaim pada tahun 2017, dari sisi TV rating, ANTV masih ada di posisi pertama. Sementara dari sisi market share iklan, perusahaan ini berada di nomor urut tiga.  Erick pun mengklaim, pada akhir 2017 kemarin, ANTV masih mendominasi untuk produk sinetron lokal, dibandingkan dua stasiun televisi lainnya yang juga memiliki program sinetron lokal.  "Kami tidak memiliki rumah produksi sendiri. Kami lebih berinvestasi ke research and development. Kami percaya production house itu akan lebih baik jika dibuat sistem kerja sama daripada satu televisi dikuasai oleh satu production house," kata Erick.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…