Relokasi Pabrik - Dharma Samudera Raih Ganti Rugi Rp 12,5 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DFSI) menjual sebagian lahan kawasan pabrik di kawasan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Perseroan menjual sebagian lahan pabrik seluas 15.460 m2 yang terletak di Teluk Kendari, lantaran pabrik harus direlokasi karena tidak sesuai dengan rancangan tata ruang dan wilayah (RTRW).

Lantaran semua aktivitas proses ikan ada di atas lahan tersebut, DSFI negosiasi dengan Pemprov Sultra agar perusahaan bisa tetap menggunakan lahan seluas 2.000 m2. “Setelah melalui proses negosiasi yang alot, akhirnya pihak Pemprov Sultra sepakat untuk mengganti rugi sebagian lahan pabrik DSFI seharga Rp 12,5 miliar," ujar Direktur Utama DSFI, Herman Sutjiamidjaja dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Adapun DSFI masih akan tetap menggunakan lahan seluas 2.000 m2 tersebut, sehingga aktivitas pabrik mereka tetap berjalan normal. Asal tahu saja, perseroan awalnya melakukan penawaran harga sebesar Rp 34,5 miliar untuk tanah tersebut. Sementara, BNI selaku kreditur memberi penawaran dengan nilai penyelesaian jaminan tanah dan pabrik DSFI sebesar Rp 29,13 miliar. Namun, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara hanya menghargai tanah dan pabrik beserta fasilitasnya, kecuali peralatan permesinan sebesar Rp 6,68 miliar.

Perseroan sendiri sebelumnya sesumbar target penjualan tahun 2017 optimis tercapai. Untuk itu, perseroan menaikkan target kinerja tahun ini. “Melihat penjualan hingga November, optimistis target penjualan akan tercapai pada akhir tahun 2017," ujar Corporate Secretary Dharma Samudera Fishing, Saut Marbun.

Penjualan DSFI hingga November 2017 mencapai Rp 597,11 miliar. Angka tersebut mendekati target tahun ini yang telah ditetapkan sebesar Rp 640,24 miliar. Target tahun ini lebih tinggi dari pendapatan tahun 2017 sebesar Rp 603 miliar. Peningkatan penjualan tersebut didukung dana pinjaman dari Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar US$ 2,5 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli ikan dari nelayan.

Hingga akhir tahun 2017, Saut pernah bilang, perusahaan akan menambah pinjaman. Total pinjaman DSFI kepada BNI sebesar US$ 5 juta. Melihat hal itu, Saut menyebut, pihaknya yakin mengerek target pendapatan tahun ini tumbuh sekitar 10%. Guna mencapai target tersebut, perusahaan akan bekerja sama dengan nelayan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga bahan baku DSFI.

Bahan baku DSFI didapat melalui pembelian dari nelayan kecil. Pembelian langsung tersebut membuat kualitas kesegaran ikan dapat terjaga, sebab penanganan ikan jauh lebih cepat. Meski begitu, kerjasama dengan nelayan memerlukan modal lebih dikarenakan pembelian langsung dari nelayan membutuhkan pembayaran secara langsung.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…