Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk (BATA), Muhammad Imran Malik melayangkan surat pengunduran diri pada 15 November 2017 yang lalu. Hal ini karena dia akan ditransfer sebagai managing director di Bata Pakistan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Amelia N. Savitri, Sekretaris Perusahaan BATA mengatakan, Imran Malik sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden direktur Sepatu Bata efektif per tanggal 15 November 2017. Dalam surat pengunduran diri yang dilampirkan, Imran mengatakan bahwa dia menikmati bekerja sebagai presiden direktur BATA bersama tim dan personelnya.
Imran menjabat sebagai presiden direktur Sepatu Bata sejak Juni 2016. Sebelumnya, dia menjabat presiden direktur dari Januari 2013-Juni 2015. Imran menjabat presiden komisaris Sepatu Bata antara kedua masa jabatan tersebut. Pada awal 2015, Imran ditunjuk sebagai managing director wilayah Asia Pasifik Bata.
Tahun ini, perseroan menargetkan produksi sebanyak 4.4 juta pasang dimana jumlah itu mayoritas yakni D.I.P sebanyak 1.441.800 pasang dan Cemented Sandal 1.958.400 pasang. Disebutkan, produk yang menjadi andalan perusahaan ini antara lain merek Northstar, B First, Sandak, Bata Comfit, Moccasino dan Weinbreiner. Adapun strategi perseroan untuk dapat kompetitif di industri ini adalah dengan melakukan produksi masal dan melakukan outsourcing untuk pekerjaan yang bersifat pada karya (proses jahit).
Amelia pernah bilang, tahun ini perseroan lebih memfokuskan penjualan di pasar domesitk dimana penjualan ekspor hanya dilakukan apabila adanya permintaan atas produksi produk Bata dari perusahaan afiliasi atau institusi pemerintah. Perseroan menganggarkan belanja modal atau capex tahun ini sebesar Rp26 miliar untuk membuka toko baru. Selain itu, tahun ini Sepatu Bata juga akan semakin fokus pada penjualan melalui e-commerce.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…