Mahfud MD 

Anggota Dewan Pengarah UKP PIP

Pancasila Ideologi Pengikat Bangsa

Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Mahfud MD mengatakan Pancasila sangat dibutuhkan oleh negara sebagai ideologi pengikat dan pemersatu bangsa.

"Pancasila itu menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara, Pancasila itu ideologi yang mempersatukan," kata Mahfud dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (21/8).

Ia mengungkapkan sabagai bangsa, ikatan ideologi dibutuhkan Indonesia untuk dapat menyatukan 17 ribu pulau lebih, 1.360 suku bangsa, 762 bahasa dan beragam agama dan kepercayaan masyarakat. Ia mengatakan, kehadiran UKP PIP yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo bertujuan untuk kembali menanamkan nilai-nilai Pnacasila yang kini tampaknya mulai pudar, seiring dengan kebebasan yang dirasakan.

Di sisi lain, menurut dia, ada kekahwatiran dari ancaman munculnya ideologi radikalisme dan terorisme, yang berupaya untuk mengubah dasar-dasar negara secar radikal.

Pemikiran ideologi radikal di dalam masyarakat saat ini, menurut dia, terasa terutama di kalangan muda. Mengutip sebuah survei di SMA di sebuah kabupaten, Mahfud mengatakan, banyak diantara para siswanya yang mengidolakan tokoh radikal.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut mengatakan langkah konkret sudah dilakukan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat kesatuan Republik Indonesia. Langkah tersebut, di antaranya membentuk UKP PIP. 

Untuk itu, menurut dia, UKP PIP ini merupakan sebuah upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kembali, namun dengan pendekatan yang berbeda dibanding zaman Orde Baru melalui Panataran P4nya."Radikalisme harus kita tangkal dengan Pancasila sebagai ideologi pemersatu ikatan kita sebagai bangsa Indonesia," ujar dia.

Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herwan Ashaf dalam kesempatan tersebut mengatakan persatuan dan kesatuan bangsa tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak atau kelompok tertentu, namun harus dilaksankana bersama seluruh pemangku kepentingan bangsa Indonesia. Ant