Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi

Menlu

RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin melihat eskalasi konflik di Timur Tengah, menyusul permusuhan terbaru antara Iran dan Israel.

“Kita tahu, perlu kerja keras semua pihak untuk menghindari terjadinya eskalasi (konflik). Oleh sebab itu, kita gunakan pengaruh kita agar deeskalasi terjadi,” ujar Retno usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menlu China Wang Yi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4).

Dalam menjalankan langkah diplomasinya untuk membantu meredakan ketegangan, Menlu Retno mengaku telah berbicara dengan Menlu Hongaria Peter Szijjarto yang disebutnya cukup dekat dengan Israel.

Pembicaraan melalui telepon tersebut semakin menegaskan peran Indonesia yang ingin membawa pesan perdamaian, setelah sebelumnya Menlu Retno juga telah berbicara langsung dengan Menlu Iran, dan sejumlah negara lain yang dianggap berpengaruh untuk meredakan konflik seperti Amerika Serikat, China, dan negara-negara Arab.

“Prinsipnya sama, semua pihak yang saya hubungi sama, bahwa kita tidak ingin melihat adanya eskalasi,” tutur dia.

Pada Sabtu (14/4), Iran menembakkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke arah Israel, sebagai balasan atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada 1 April 2024.

Namun, Israel menyebut hampir seluruh drone dan rudal balistik Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan sekutunya yakni Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.

Israel mendaku serangan itu hanya mengenai salah satu pangkalan udara militernya, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.

Menyusul perseteruan terbaru itu, hampir 50 negara mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan Iran terhadap Israel dan menyerukan pihak-pihak di kawasan untuk berupaya mencegah eskalasi konflik.

Pernyataan tersebut disampaikan antara lain oleh perwakilan tetap PBB dari Albania, Argentina, Australia, Austria, Belgia, Inggris, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Denmark, Ekuador, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Latvia, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Mikronesia, Palau, Papua Nugini, Polandia, Portugal, Korea Selatan, Romania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Ukraina, dan Amerika Serikat. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Menteri PPPA - Perempuan Jadi Aset Penting Pembangunan Bangsa

Bintang Puspayoga Menteri PPPA Perempuan Jadi Aset Penting Pembangunan Bangsa Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang…

Wakil Ketua MPR RI - Semua Pihak Tekan Angka Perkawinan Anak

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Semua Pihak Tekan Angka Perkawinan Anak Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat…

Mendes PDTT - Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya

Abdul Halim Iskandar Mendes PDTT Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan…

BERITA LAINNYA DI

Menteri PPPA - Perempuan Jadi Aset Penting Pembangunan Bangsa

Bintang Puspayoga Menteri PPPA Perempuan Jadi Aset Penting Pembangunan Bangsa Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang…

Wakil Ketua MPR RI - Semua Pihak Tekan Angka Perkawinan Anak

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Semua Pihak Tekan Angka Perkawinan Anak Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat…

Mendes PDTT - Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya

Abdul Halim Iskandar Mendes PDTT Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan…