JELANG PERESMIAN PABRIK SEMEN REMBANG - Industri Semen Nasional Jangan Dipolitisasi

Jakarta-Pimpinan PT Semen Indonesia menyatakan penyelesaian pabrik semen Rembang terus berjalan sesuai jadwal, hingga berproduksi mulai tahun ini di tengah ramainya pro kontra pembangunan pabrik milik grup PT Semen Indonesia. Sementara itu, kalangan DPR maupun pemerintah menyatakan dukungan penuh pengoperasian pabrik Semen Rembang, tanpa intervensi politik dari pihak manapun.

NERACA

Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra dalam pertemuan dengan Forum Pemred di Jakarta, pekan ini, mengatakan bahwa pihaknya tetap menerima setiap masukan yang diberikan kepada PT Semen Indonesia. Dia menyatakan komitmennya untuk mengikuti regulasi yang ada di negeri ini.

"Sekali lagi kita menerima semua masukan yang diberikan dan kami komitmen mengikuti regulasi. Kami memang belum pernah menambang di Rembang dan kita komitmen menunggu hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS)," ujarnya.

Terhadap kemungkinan PT Semen Indonesia nantinya tidak boleh melakukan penambangan, Rizkan mengungkapkan bahwa dia hanya akan berfokus kepada kondisi yang ada saat ini. Dia menegaskan tidak ingin berandai-andai. "Kita tidak ingin berandai-andai tentang apa yang terjadi. Kita akan terus ikuti proses yang ada. Hasilnya kita harapan akan jadi hasil yang terbaik," ujarnya.

Sebelumnya pengoperasian pabrik milik PT Semen Indonesia mendapat perlawanan dari petani Kendeng dan sebagian masyarakat dari Pati, dan dinilai menyalahi keputusan yang telah dikeluarkan oleh Mahkamah Agung (MA). Rizkan mengatakan, pihaknya hanya akan berpegang pada hukum yang berlaku. "Itu semua harus berupa pendapat hukum. Jadi nanti hukum lah yang akan menentukan itu sesuai atau tidak," ujarnya.

Pendapat senada juga dilontarkan Deputi Meneg BUMN F. Harry Sampurno. Menurut Harry, pembangunan pabrik Semen Rembang secara geografi dan geologi sama sekali tidak menjangkau wilayah Pati dan Kendeng. “Kami pernah melihat dari udara, lokasi pabrik Semen Rembang jelas sekali batasnya dengan wilayah Pati,” ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengatakan, keberadaan pabrik semen di Rembang dapat berdampak positif menumbuhkan perekonomian dan lapangan pekerjaan. "Ada investasi yang masuk itu bisa mendorong peningkatan ekonomi rakyat," ujarnya, belum lama ini.

Untuk itu, dia berharap ke depan operasional dan usaha pabrik Semen Rembang tidak lagi mengalami kendala seperti sebelumnya. Di sini, DPR akan terus memberikan dukungan agar pabrik Semen Rembang dapat beroperasi maksimal. "Kami mengapresiasi hasil sidang komisi amdal Semen Rembang tersebut. Berarti investasi yang telah ditanam tidak terganjal lagi. Ini semua untuk kesejahteraan. Rakyat di Rembang mayoritas juga mendukung," ujarnya.

Azam menambahkan, merupakan hal yang wajar jika ada beberapa hal hasil sidang komisi amdal pabrik Semen Rembang yang perlu disempurnakan. Faktor penilaian kelayakan bersyarat tersebut menurut Azam adalah bagian mengakomodasi keinginan yang kontra dengan Semen Rembang. "Waktu itu kan dianggap ada yang kurang amdal dan izin lingkungannya sehingga perlu dicabut. Kemudian sudah dilaksanakan Gubernur Jawa Tengah. Sekarang mana yang masih dikhawatirkan kalau pabrik semen beroperasi bisa dikemukakan," ujarnya.

Terkait dengan sikap kubu penentang keberadaan pabrik Semen Rembang yang keluar ruang sidang komisi amdal, Azam menilai hal itu menjadi kerugian untuk kubu tersebut. Mereka seharusnya kata Azam, bisa menyebutkan apa saja keberatannya terhadap aspek lingkungan hidup dengan beroperasinya Semen Rembang. "Mereka kan sudah datang dan hadir ke sidang komisi amdal Semen Rembang. Mereka dianggap berarti mengikuti. Kenapa keluar ruangan? Apalagi mereka juga sudah tanda tangan, jadi biarkan saja, tidak masalah sikap mereka," tutur dia.

Untuk itu, jika memang masih ada pihak yang masih belum terima akan keberadaan Semen Rembang, dan tidak ada maksud menyinggung cara aksi unjuk rasa menolak pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Azam meminta maaf bila dinilai seolah menghalangi masyarakat yang menyampaikan aspirasi soal pabrik semen di Rembang. Azam juga merasa tidak berpikiran melontarkan ungkapan berlebihan menanggapi aksi tolak pabrik semen.

Saling Menghormati

Peresmian pabrik semen itu diputuskan menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada April 2017.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah menuturkan, hasil pertemuan juga menyatakan PT Semen Indonesia akan melakukan pendekatan kepada masyarakat di sekitar pabrik. Sementara PT Semen Indonesia juga telah melakukan perbaikan jalan serta pertanian. ‘’Disepakati, pengoperasian pabrik dan peresmian ditunda sementara sampai KLHS selesai,” ujar Ganjar.

Bahkan Gubernur Jateng sebelumnya telah mengeluarkan izin lingkungan yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Nomor 660.1/6/2017 tanggal 23 Februari 2017. ”Terkait izin lingkungan, tidak ada intervensi oleh presiden. Saling menghormati. Karena institusi perizinan ada di kementerian dan kemudian dari UU memang di kami (gubernur). Jadi tidak keliru. Tinggal koordinasi,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, keberadaan pabrik semen di Kendeng, Rembang, Jawa Tengah ini terus mendapatkan protes dan penolakan dari LSM dan para petani. Terakhir, para petani Kendeng melakukan aksi cor kaki di depan Istana yang menuai korban jiwa di mana salah seorang petani meninggal karena mengalami serangan jantung.

Presiden Jokowi sudah menerima para petani Kendeng dan telah pula memerintahkan Kantor Staf Presiden dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membuat kajian lingkungan hidup strategis terkait hal ini.

Di sisi lain, pabrik Semen Indonesia ini sudah siap 100 persen untuk beroperasi dan berproduksi. Pabrik ini berada di kawasan area tambang seluas 519 hektare. Sedangkan luas lahan yang digunakan untuk pabrik ini sebesar 57 hektare. Tambang bahan baku semen di Rembang ini diperkirakan bisa mencapai 130 tahun.

Pabrik semen PT Semen Indonesia dibangun mulai 16 Juni 2014, dengan groundbreaking (peletakan batu pertama) oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto. Pabrik itu tetap dibangun meski mendapat penolakan dari sebagian masyarakat di Rembang. Pabrik itu dibangun dengan dasar izin lingkungan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pada 7 Juni 2012.

Sementara itu masyarakat penolak pabrik semen menggunakan landasan keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan gugatan Peninjauan Kembali yang diajukan warga Pegunungan Kendeng, pada Oktober 2016.

tentu masyarakat yang belum pernah melihat langsung keadaan sekitar pabrik tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya. Karena pada kenyataannya, konflik yang selama ini digaungkan oleh media maupun sosial media mengenai keadaan sosial lingkungan masyarakat di desa sekitar berdirinya pabrik tidak seperti apa yang dibayangkan, seperti contoh masyarakat desa Timbrangan dan Tegaldowo.

Meski ada pihak pro dan kontra, tetapi keadaan desa tetaplah harmonis, tidak seperti apa yang dibayangkan oleh masyarakat yang terpengaruh isu konflik tersebut. Dalam kesehariannya, warga desa lebih memilih untuk melanjutkan aktivitasnya. Sebagian ada yang pergi bertani, sebagian ada merawat kebun hingga beberapa masyarakat desa yang turut andil dalam pembangunan pabrik semen maupun proyek tanggung jawab sosial yang diinisasi oleh Semen Indonesia di desa mereka.

Dari gambaran kondisi masyarakat sekitar pabrik, terlihat warga desa lebih mengutamakan mencari nafkah ketimbang berdemo dan tentu logika positif akan bertanya mengenai mereka yang berdemo menuju ibu kota maupun ibu kota provinsi. Mereka menghabiskan waktu berhari hari untuk berdemonstrasi untuk menolak pabrik, dan pertanyaannya adalah dari mana mereka mendapatkan penghasilan dan bisa menghidupi keluarga jika hanya bertahan dengan aksi demo tersebut. Namun, menurut warga setempat, mereka tidak salah jika ada “sponsor” dari pihak tertentu yang ingin menggagalkan pembangunan pabrik semen di Rembang. Selain itu , tidak sedikit warga desa menyesalkan pemberitaan beberapa media yang terlalu berlebihan. Sehingga banyak pendatang yang mengunjungi desa mereka tiap harinya untuk menanyakan masalah yang sama.

Tetapi demi menjaga kondisi harmonis di desa, pihak Semen Indonesia tetap membuka ruang dialog kepada pihak-pihak kontra untuk mencari jalan atas permasalahan yang terjadi. Semen Indonesia konsisten untuk memadukan pembangunan pabrik, pengelolaan sosial masyarakat hingga pendekatan kepada pihak kontra agar stabilitas sosial masyarakat desa dapat terjamin dan mendapatkan manfaat dari adanya pembangunan semen di desanya. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…