Menjawab Kesenjangan Ekonomi

Oleh : Agus Yuliawan  

Pemerhati Ekonomi Syariah

Kesenjangan yang terjadi di negeri ini--bukan saja terjadi pada kesenjangan sosial saja, tapi sudah masuk mencakup ekonomi. Berdasarkan angka gini rasio yang kita baca di berbagai media, gini rasio kita hampir sama yang terjadi di negara Timur Tengah, hanya perbedaaanya, jika disana timbul konflik dan perang saudara, sementara di negara kita tidak terjadi apa - apa. Namun effek tingginnya gini rasio tersebut--tak bisa disepelekan begitu saja, meski di negeri ini tidak ada tanda - tanda perang, namun perlu jawaban yang konkret sebagai solusinya.

Meskipun dari kebijakan pemerintah yang baru - baru ini  mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang populis, seperti pemberian 12,7 juta  ha lahan kepada rakyat dan  reformasi pertanahan dalam  redistribusi aset atau land reform. Tapi perlu implementasi yang konkrit hingga ke daerah. Sehingga kebijakan tersebut jika dijalankan dengan benar, akan  mampu mendorong kedaulatan dan keadilan sosial yang selama ini di impikan oleh sebagian besar masyarakat  Indonesia. Maka dari itu, perlu  reformasi pertanahan harus dengan perencanaan tata ruang dan tata guna lahan, termasuk sertifikasi lahan rakyat. Rediistribusi ruang dan tanah harus melalui kebijakan batas maksimum, agar setiap orang mengerjakan tanah berdasarkan kemampuannya. Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan  salah satu jawaban untuk  menjawab kesenjangan ekonomi. 

Selain kebijakan agraria sebagai solusi, penerapan ekonomi syariah merupakan bagian dari menjawab kesenjangan tersebut, apalagi melihat problem yang ada selama ini ini baik di sektor riil dan sektor keuangan tidak memiliki kontribusi dalam mengurangi tingkat kesenjangan yang  terjadi. Bayangkan saja di sektor riil, masyarakat Indonesia di posisioningkan sebagai market konsumtif saja dan bukan produsen. Hal ini menjadikan sektor riil kita tidak bergerak sama sekali dan melahirkan banyak pengangguran.

Dalam ekonomi Islam, peran lembaga keuangan syariah seperti bank syariah adalah menggerakkan sektor riil untuk bisa bergerak, maka sektor - sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus bisa produktif dan mampu menyerap tenaga kerja. Untuk itu, dalam ekonomi Islam, sektor riil harus bisa bergerak dan produktif, begitu juga sektor keuangan bisa berelaborasi dengan sektor riil dengan konsep bisnis berbagi hasil. Modelekonomi demikianlah sebagai salah satu  strategi--dalam menjawab kesenjangan ekonomi. Di beberapa belahan dunia konsep ini telah di jalankan dan menjadi solusi.

Untuk membangun ekonomi yang demikian, semua kembali pada diri kita dalam menerjemahkan konsep ekonomi dalam kehidupan ini. Apakah ekonomi dipandang hanya sekedar  money of game  saja dalam rangka memperkaya dan berkuasa, ataukan dalam rangka membangun peradaban yang penuh dengan kesejahteraan dan kemuliaan.  Jadi untuk menjawab kesenjangan ekonomi yang ada selama ini--yang dianggap penuh dengan ketidak adilan, maka perlu dilakukan sebuah instropeksi diri kita masing -masig  dan pengambil keputusan publik di negeri ini. Apakah ada komitmen dalam memberikan solusi dalam mengatasi kesenjangan, ataukah sebaliknya kesenjangan itu dipelihara dengan  sengaja diperlebar dengan cara membuat kemiskinan secara struktural dan sistematis. 

 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

BERITA LAINNYA DI

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…