POOL Rights Issue 449,98 Juta Saham

NERACA

Jakarta- PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) akan melepas sebanyak-banyaknya 449,98 juta saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. Harga saham baru itu dipatok sebesar Rp 250 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dengan begitu, POOL akan memperoleh dana sebesar Rp 112,4 miliar dari aksi korporasi tersebut. Setiap pemegang empat saham lama berhak atas satu HMETD. Harga saham baru ini jauh terdiskon dari harga saham perseroan saat ini sebesar Rp 2.270 per saham. Sebagai pemanis, perusahaan jasa konsultasi bisnis itu juga akan menerbitkan waran seri II maksimal 629,9 juta saham. Setiap lima saham baru hasil HMETD akan melekat tujuh waran seri II. Harga waran itu sebesar Rp 310. Sehingga, total penawaran waran seri II mencapai Rp 195,2 miliar.

PT Titanusa Setiyoso sebagai salah satu pemegang saham utama POOL menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh haknya dalam Penawaran Umum Terbatas IV ini yakni 232 juta saham. Sementara itu, PT Advista Multi Artha akan menjadi pembeli siaga. Nantinya, dana dari rights issue ini akan langsung dialokasikan untuk modal kerja perseroan pada entitas anak. Saat ini, Titanusa mengempit 51,56% saham POOL dan Advista memiliki 31,07% saham. Sementara itu, kepemilikan publik mencapai 17,38%.

Sebagai informasi, sepanjang 2016 nilai penghimpunan dana melalui rights issue memecahkan rekor di Bursa Efek Indonesia. Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga minggu ketiga Desember 2016, dana rights issue mencapai Rp 67,4 triliun. Pencapaian ini termasuk rights issue sejumlah emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memperoleh pendanaan pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN). Ada beberapa BUMN yang menggelar rights issue pada tahun lalu seperti PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Ingin mengulang sukses tahun lalu, otoritas BEI mengharapkan rights issue bisa menjadi solusi pendanaan emiten pada tahun ini. Pengurus bursa ingin realisasi rights issue sepanjang 2017 bisa menyamai pencapaian rights issue 2016. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat pernah bilang, saat ini ada emiten di beberapa sektor yang kemungkinan besar melaksanakan rights issue pada 2017. "Kemungkinan dari perusahaan infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan yang lebih besar,"ujarnya.

Menurut Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, pada tahun lalu pendanaan melalui rights issue menjadi suatu pilihan yang menarik. Apalagi dana yang masuk dari pemerintah untuk BUMN melalui skema PMN. Meski demikian, pada tahun ini Hans melihat PMN akan terbatas lantaran pemerintah akan lebih selektif memberikan dananya kepada perusahaan pelat merah.

Oleh karena itu, dia memperkirakan rights issue pada 2017 cenderung lebih sepi, apalagi di semester pertama tahun ini. "Korporasi mungkin akan memilih melakukan rights issue apabila ekonomi berkembang. Mereka kemungkinan baru ekspansi pada semester kedua,"ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…