NERACA
Jakarta---Kalangan Industri Perasuransian meminta agar biaya kontribusi (iuran) terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak memberatkan perusahaan asuransi. Masalahnya, hal ini bisa berdampak negative pada industri asurnasi nasional. “"Kita mau biaya tidak memberatkan kita. Karena pasti nanti ada beberapa aspek yang akan dibebankan kepada kita, layaknya lembaga penjamin," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak di Jakarta, Selasa (29/11).
Lebih jauh kata Kornelius, pihaknya berharap ada representasi dari industri asuransi di lembaga OJK. Sehingga bisa menambah kelengkapan dan peran OJK di masa datang. "Kami minta dengan penuh harapan agar nanti di sana ada perubahan yang lebih baik, dengan adanya orang yang paham dari aspek bisnis practice, sehingga warna OJK kita harap akan berbeda," ucapnya
Menurut Kornelius, berdirinya OJK kelak diharapkan akan meningkatkan pengawasan industri asuransi baik secara kualitas maupun kuantitasnya. "Industri asuransi mengharapkan dengan OJK maka perhatian untuk pengembangan bisnis asuransi juga diharapkan meningkat," tandasnya
Sementara itu, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatawarta mengatakan akan memastikan pengawasan terhadap industri-industri keuangan termasuk asuransi tidak akan berkurang dengan adanya pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di 2012. "Kami memastikan pengawasan ke industri tidak berkurang," ungkapnya.
Lebih jauh Isa menambahkan OJK tahun depan akan berusaha untuk membangun infrastruktur yang akan mulai beroperasi dengan terlebih dahulu mengawasi pasar modal dan jasa keuangan nonbank sehingga pihaknya tidak hanya disebut ganti baju saja. "Ada alternatif kami berganti baju. Tapi, hal-hal tertentu harus diletakkan dasarnya, misalnya soal keuangan. Keuangan pada tahap awal yang disepakati adalah APBN," terangnya
Dikatakan Isa, OJK akan memiliki anggaran sendiri dan mempersiapkan satuan kerja sendiri di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Tentu kami tidak berada di bawah Kementerian Keuangan kalau lepas, kami menyiapkan anggaran dan memiliki satuan kerja sendiri," imbuhnya. **cahyo
NERACA Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengadakan pertemuan dengan lembaga-lembaga seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Koordinator…
NERACA Jakarta - Di tengah pelambatan ekonomi kuartal pertama ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) masih mencatat…
NERACA Jakarta - Program Lotte Sehat adalah program kerja sama antara PT Equity Life Indonesia dengan salah satu perusahaan retail terbesar…
NERACA Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengadakan pertemuan dengan lembaga-lembaga seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Koordinator…
NERACA Jakarta - Di tengah pelambatan ekonomi kuartal pertama ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) masih mencatat…
NERACA Jakarta - Program Lotte Sehat adalah program kerja sama antara PT Equity Life Indonesia dengan salah satu perusahaan retail terbesar…