Al Maya Dubai Incar Confectionery Indonesia

NERACA

Dubai – Manisnya produk confectionery Indonesia terasa hingga ke mancanegara. Perusahaan asal Dubai Al Maya Group menegaskan ketertarikannya terhadap beberapa produk Indonesia, khususnya confectionery. Hal tersebut diungkapkan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Gusmalinda Sari yang hadir dalam pertemuan Konsul Jenderal RI di Dubai Arzaf Fachrezy Firman dengan Al Maya Group yang diwakili Group Director Kamal Vachani dan Operation Manager untuk wilayah Asia dan Eropa beserta Fresh Food Division Manager. Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Fungsi Ekonomi Temu Alam.

“ITPC Dubai siap mengatur pertemuan antara Al Maya Group dengan perusahaan konsolidator di Indonesia agar ekspor bisa dilakukan dalam satu kontainer (mix consignments),” tegas Gusmalinda dalam pertemuan tersebut yang berlangsung pada 19 April 2016 lalu, sebagaimana dukutip dari siaran pers Kemendag, Kamis.

Gusmalinda menambahkan, pertemuan tersebut akan diadakan di Indonesia di sela perjalanan bisnis Al Maya Group ke Filipina. Al Maya Group merupakan perusahaan yang telah 34 tahun berkiprah di dunia bisnis Uni Emirat Arab (UEA) yang mengelola beberapa lini bisnis antara lain, supermarket dan hypermarket; ritel pakaian, toko buku, distributor pakaian dan produk makanan. Al Maya juga mengelola associate untuk spa, restoran, mal, dan importir produk konsumsi.

Jaringan supermarket dan hypermarket-nya tidak hanya di wilayah UEA, tetapi juga di Inggris, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Selain itu, Al Maya Group juga bertindak sebagai distributor produk konsumsi ke jaringan ritel modern lainnya di UEA seperti Carrefour, GEANT, LuLu, dan Spinneys.

Al Maya Group telah melakukan impor dari Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Kebanyakan produk-produk yang diimpor merupakan produk konsumsi, namun tidak terbatas pada produk makanan. Produk-produk yang diimpor dari Indonesia antara lain pengharum ruangan, permen dan kopi Kopiko, minuman Pocari Sweat, minuman Hydro Coco, dan beberapa produk lainnya. Sedangkan untuk buah-buahan, mayoritas buah yang diimpor dari Indonesia adalah rambutan, manggis, salak, dan kelapa utuh.

Gusmalinda juga memanfaatkan pertemuan tersebut untuk mempromosikan beberapa produk makanan dan minuman ringan Indonesia yang telah berpartisipasi di Gulfood 2016 bulan lalu di Dubai. “Saya berharap produk-produk Indonesia dapat terus bertambah dan dikenal secara luas di pasar UEA, Timur Tengah, dan kawasan Teluk lainnya,” ujarnya.

Pada kesempatan lain, masih dikutip dari rilis Kemendag, Kementerian Perdagangan tengah mengincar pasar kerajinan Hong Kong Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan membawa 26 pengrajin Usaha Kecil Menengah (UKM) asal dalam negeri untuk mengikuti Hong Kong Gifts and Premium Fair 2016 yang berlangsung di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC).

“Partisipasi pada pameran ini menjadi langkah strategis kami agar produk-produk unggulan karya bangsa, khususnya produk kerajinan dan cinderamata, kian dikenal di pasar global,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, dalam dikutip dari Antara, kemarin.

Dalam pameran yang berlangsung pada 27-30 April 2016 tersebut, dalam upaya untuk memperkuat sinergi kementerian dan lembaga, Kemendag menggandeng Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM).

Nus menjelaskan, Hong Kong Gifts and Premium Fair merupakan pameran produk premium dan cinderamata terbesar di dunia. Nus optimistis, dengan potensi besar produk kerajinan Indonesia, kesuksesan akan diraih melalui pameran ini.

Hingga 2014, Indonesia merupakan penyuplai utama dunia dari kawasan ASEAN. Bertengger di posisi 12, Indonesia memasok 1,37 persen kebutuhan kerajinan dunia. Nilai ekspor produk kerajinan pada 2015 menunjukkan kenaikan sebesar 1,42 persen dengan total nilai mencapai 704,2 juta dolar AS dengan negara tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Jerman, dan Inggris.

“Peran Hong Kong sebagai salah satu pusat logistik penting di Asia diantaranya sebagai hub dan distribusi impor yang diharapkan menjadi salah satu momentum mengembalikan keperkasaan kerajinan Indonesia serta menggenjot ekspor di tahun ini,” ujar Nus.

Pada pameran nanti, “Rumah Indonesia” akan mengusung tema Remarkable Indonesia dan berada di atas lahan seluas 144 meter persegi di Hall 3, 3C-F24. Aneka produk yang akan ditampilkan antara lain, furnitur, home decor, fesyen, aksesori, produk spa, alat tulis, produk perhiasan perak dan batu-batuan, serta kerajinan dan produk kreatif seperti gitar batik.

Setiap produk yang ditampilkan telah melalui tahap seleksi dan kurasi ketat oleh Dekranas, Kemendag, dan Kementerian KUKM. Tahun lalu, Hong Kong Gifts and Premium Fair diikuti 4.262 peserta dari 38 negara dan dikunjungi 51.575 buyer internasional.“Pameran ini diharapkan menjadi sarana menjalin hubungan bisnis (business-to-business)," kataya.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…