"Rumah Limas" Masjid Suro Tak Lekang Waktu

 

NERACA

Palembang - Sebuah rumah berarsitektur khas Palembang yang lazim disebut "Rumah Limas" di bantaran Sungai Musi tampak kokoh berdiri hingga kini meski sudah berusia 120 tahun.

Rumah pada areal seluas 1.000 meter persegi di Jalan Ki Gede Ing Suro Kelurahan 30 Ilir, Lorong Masjid Suro Kota Palembang, atau sekitar 100 meter berjarak dari tepi jalan aspal menuju ke arah sungai ini, tetap terjaga kondisinya meski berada di atas lumpur.

Nyimas Zuchro (75), cucu Kemas Haji Kosim bin Kemas Haji Bachtiar sekaligus pewaris rumah tersebut mengatakan, rahasia dari rumah ini terletak pada kepiawaian 'arsiteknya' atau perancangnya dalam membuat bangunan di atas lumpur.

Bangunan rumah itu menggunakan fondasi rumah jenis 'botekan', yakni memasang puluhan kayu berukuran 30 meter, kemudian melubanginya beberapa titik untuk dimasukkan kayu yang akan dijadikan tiang rumah. Susunan puluhan kayu itu diatur sedemikian rupa, sehingga terkunci (tidak bergerak).

Rahasia lainnya yakni pilihan pada material yang digunakan arsitek, dengan menggunakan kayu unglen tahan air untuk tiangnya, dan kayu tembesu antirayap untuk dinding dua lapisnya (sisi luar dan dalam).

Selain itu, rumah dengan panjang 30 meter dan lebar 12 meter ini, juga dibuat tanpa menggunakan paku, dan hanya menggunakan kayu sebagai pasaknya."Lihat sendiri, setelah hampir 120 tahun, dinding dan lantai tetap kokoh, sama sekali tidak bergerak, padahal berdiri di atas lumpur dan halaman langsung terhubung dengan sungai," kata Nyimas Zuchro dikutip dari Antara, Selasa (9/2).

Dia menuturkan mulai mendiami rumah itu sejak tahun 2005, setelah pensiun dari pekerjaannya sebagai PNS di Kementerian Pertambangan dan Energi.

Tak kalah menakjubkan, hingga kini rumah tersebut tidak pernah kebanjiran. Padahal pagar halaman depan dilengkapi tangga yang tenggelam ke dalam air sungai. Tangga itu untuk memudahkan bagi anggota keluarga yang ingin berenang.

"Sama sekali air tidak pernah masuk ke bawah rumah. Padahal sudah banyak anak sungai yang dangkal di sekitar sini. Bisa dibayangkan betapa cermat perancang rumah ini ketika itu dalam menentukan batas tinggi rumah ini," kata Nyimas yang mengaku mulai meninggalkan Palembang sejak berkuliah di Bandung, Jawa Barat itu pula.

Jika diamati secara langsung, keistimewaan lainnya juga terletak pada perabotan yang berada di dalam rumah. Terdapat setidaknya enam meja batu asal Italia, lemari hias berkaca kristal asal Belanda, beberapa guci asal Tiongkok, dan beberapa kaca berbingkai kayu prada emas asal Malaysia.

Kemudian beberapa meja dan kursi bermotif Jawa berusia seratus tahun lebih, lemari yang terpahat dengan dinding berisikan pajangan atau disebut gerobok leket selebar separuh dinding pembatas bagian tengah ruangan, dan ukiran khas Palembang sepanjang 12 meter (satu batang kayu) berlapiskan emas yang dipajang persis dibawa plafon bagian tengah rumah.

Menurut Nyimas, konon ketika perang berkecamuk, rumah ini menjadi dapur umum untuk menyediakan kebutuhan logistik para pejuang melawan penjajah. Mohar

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…