Sambut Pasar Bebas ASEAN - KKP Gencar Kampanye Perbaikan Mutu dan Keamanan Produk Perikanan

NERACA

Banten - Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Perikanan pada Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Artati Widiarti, mengatakan mutu dan kemanan hasil perikanan akan menjadi kunci utama dalam peningkatan daya saing untuk memenangkan persaingan pada ajang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah bakal berlaku efektif mulai 1 Januari 2016.

Oleh karena itu Ditjen PDSPKP terus berkampanye untuk meningkatkan mutu hasil perikanan guna menggugah kesadaran semua pihak, termasuk produsen/konsumen, pemerintah/swasta, dan masyarakat seluruhnya tentang pentingnya jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sehingga produk perikanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi serta tercipta masyarakat Indonesia yang sehat dan generasi berkecukupan gizi, terutama dari ikan. 

“Maka dari itu, kami terus mengkampanyekan perbaikan mutu dan keamanan produk perikanan nasional,” katanya kepada wartawan sesaat setelah menghadiri acara sosialisasi perbaikan mutu dan keamanan produk perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Karangantu, Banten, Selasa, (29/12).

Artati menambahkan, kampanye peningkatan mutu dan keamanan hasil perikanan harus dilaksanakan di semua sektor perikanan mulai sektor hulu sampai ke hilir yakni sejak dari kapal penangkap, pembongkaran, TPI/PPI dan tempat  pengolahan dan pemasaran dan hasil perikanan. Oleh karena itu Ditjen PDSPKP telah melakukan kampanye mutu di beberapa lokasi yaitu di Bandung melalui pencanganan bulan mutu tanggal 1 November 2015, seminar mutu hasil perikanan tanggal 30 Oktober 2015 dan di Jakarta pada tanggal 20 Desember 2015 melalui gerakan kampanye anti bahan tambahan di pada saat car freeday di Jakarta dan yang saat ini akan dilakukan yakni Gerakan Pelabuhan Bersih di PPN Karangantu dan sosialiasi penggunaan bahan berbahaya, yang merupakan rangkaian salah satu bentuk kampanye mutu  untuk menjaga mutu dari sektor hulu ke hilir agar mutu kemanan hasil perikanan terjaga disetiap rantainya. “Target kami di tahun 2016 bisa mengkampanyekan dari wilayah barat hingga timur,” tambahnya.

Sementara itu, dalam keteranganya, Direktur Jenderal PDSPKP Nilanto Perbowo mengatakan saat ini persaingan perdagangan global, khususnya di sektor perikanan, sudah semakin ketat. Dengan semakin banyaknya pesaing dan pilihan, konsumen akan semakin selektif dalam memilih produk. Salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih produk perikanan adalah mutu dan keamanan produk perikanan, yang berdampak pada semakin ketatnya persyaratan mutu di negara-negara tujuan ekspor. “Peningkatan Mutu dan kualitas produk hasil perikan akan menjadi prioritas kami di tahun 2016,” ujarnya.

Apalagi, sambung Nilanto, berdasarkan Global Competetive Index¸ Indonesia berada di bawah Thailand, Brunei, Malaysia, dan Singapura. “Melihat kondisi ini, kita perlu segera berbenah diri untuk menguatkan daya saing produk perikanan di pasar dalam negeri dari ancaman masuknya produk-produk perikanan ASEAN. Kita sudah unggul di bahan baku, tinggal kita terus meningkatkan mutu dan kualitas produk, jika sudah terpenuhi semua Negara kita akan menjadi pemain besar di sektor perikan,” tandasnya.

Seperti diketahui, Sektor kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan bahan pangan dan bahan baku bagi industri, sumber penerimaan devisa, pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, serta penyediaan bahan pangan yang sehat dan bergizi secara nasional.

Pada tahun 2015, sampai dengan data triwulan II yang dirilis BPS, pertumbuhan PDB Sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 7.17%. Angka tersebut diatas pertumbuhan PDB Pertanian 6.64% dan PDB Nasional 4,67%.  Kontribusi produksi perikanan budidaya terhadap produksi perikanan nasional sebesar 62,78% dengan kenaikan rata-rata produksi 23,74% per tahun sedangkan perikanan tangkap berkontribusi 37,27% dengan kenaikan rata-rata 3,64% per tahun. Selain itu, nilai ekspor produk perikanan tahun 2014 meningkat US$ 0.46 miliar dibanding tahun sebelumnya menjadi US$ 4.64 miliar. Negara tujuan ekspor utama produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa, dengan komoditas utama udang dan tuna.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…