Laba Bersih Mandiri Menurun - Kuartal I 2015

NERACA

Jakarta - Laba bersih PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada kuartal I-2015 hanya tumbuh 4,3% atau turun dibandingkan kuartal I-2014 yang tumbuh 14,5%. Secara nominal, laba bersih Mandiri tumbuh dari Rp4,9 triliun pada kuartal I 2014 menjadi Rp5,1 triliun.

"Salah satu penyebab turunnya laba adalah beban bunga yang meningkat 35,3%, dari Rp5,06 triliun menjadi Rp6,85 triliun," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/4), pekan lalu. Kendati laba perseroan tumbuh tipis, lanjut Budi, pertumbuhan kredit Bank Mandiri sendiri mampu tetap tumbuh dua digit.

Kredit Bank Mandiri tumbuh 13,3% pada kuartal I-2015 dari Rp470,4 triliun pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp532,8 triliun. "Kami bersyukur meski berada di tengah tekanan perekonomian global yang sangat ketat, kami tetap dapat menunjukkan kinerja yang baik," ujarnya. Pencapaian tersebut menghasilkan pertumbuhan aset yang berkualitas. Sampai akhir Maret 2015, aset Mandiri mencapai Rp868,3 triliun atau tumbuh 19% dibandingkan Maret 2014 yang mencapai Rp729,5 triliun.

Kualitas kredit masih dapat terjaga di mana NPL net masih di bawah satu persen, kendati meningkat dari 0,67% pada kuartal I 2014 menjadi 0,89% di periode yang sama tahun ini. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mandiri juga meningkat dari 16,15% menjadi 17,87%. Budi menambahkan, kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri masih cukup baik di mana dana pihak ketiga berhasil terhimpun Rp628,7 triliun dibandingkan kuartal I-2014 lalu Rp531,6 triliun. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…