Bisnis Elektronik - LG Masuk ke Pasar AC Bangunan Komersil

NERACA

Jakarta - Mengimbangi reputasinya sebagai salah satu merek pilihan utama konsumen dalam produk elektronik rumah tangga, PT. LG Electronics Indonesia (LG) memperkuat sayap bisnisnya dalam melayani kebutuhan pasar bagi pelaku usaha (Business to Business/B2B) di Indonesia. Tahun ini, sederet produk baru dan penguatan jaringan kemitraan menjadi perhatian utama perusahaan khusus untuk menguatkan bisnis pendingin ruangan untuk kebutuhan bangunan komersial (Commercial Air Conditioning).

“Seiring perkembangan ekonomi dan dunia bisnis di Indonesia, pasar pendingin ruangan khusus untuk bangunan komersial akan terus membesar dan menjadi menarik untuk digarap lebih fokus,” ujar President LG System Air Conditioning Business Unit, Jae Sung Lee dalam keterangan resmi yang diterima, akhir pekan kemarin.

Potensi pasar ini secara sederhana, menurutnya, dapat dilihat dari pertumbuhan bisnis hotel, apartemen, pusat hiburan bahkan gedung perkantoran termasuk Small Office Home Office (SOHO) di berbagai daerah di Indonesia.

Khusus pada tahun ini, LG akan membawa keseluruhan rangkaian solusi CAC dari skala kecil hingga yang peruntukannya bagi skala industri sangat besar. Keunggulan utama yang ditawarkan lebih menyentuh pada kemampuan hemat energi dan kemudahan lebih dalam instalasinya. Terbagi dalam dua kategori besar yaitu Multi V IV dan Multi V S.

Integrasi teknologi baru tersebut memungkinkan unit aliran pendingin variabel (Variable Refrigerant Flow/VRF) LG MULTI V terbaru untuk mencapai tingkat penghematan energi secara lebih optimal. Solusi generasi ke-4 ini menggabungkan teknologi canggih terbaru yang secara efektif menghemat penggunaan energi pada kondisi beban parsial dan memberikan tingkat performa koefisien (COP) 4.34 yang tinggi dari MULTI V IV.

Selain hemat energi, performa MULTI V S juga terbukti handal untuk menghangatkan dan mendinginkan ruang kantor, toko serta hunian kelas atas berukuran kecil hingga menengah. Hal ini didukung pula dengan design unit outdoor yang ringan dan kompak yang membuatnya dapat dipindah dan dipasang dengan lebih mudah. Gabungan teknologi inovatif di dalamnya lantas mampu menghantarkan produk MULTI V S dalam meraih 4.31 COP.

Seluruh produk Single CAC LG mengunggulkan fitur kompatibilitas yang inovatif yang memungkinkan beberapa unit outdoor untuk digunakan dengan berbagai tipe unit indoor - termasuk pendingin ruangan lantai dan konsol langit-langit - yang dapat memaksimalkan fleksibilitas pemasangan.

Beriring dengan seri produk Commercial Air Conditioning unggulan ini, LG pun memperkuat kemitraan bisnis dengan para pelaku kunci di industri ini. Jajaran konsultan, pengembangan, kontraktor dan lainnya. Disisi lain pula, kekuatan jaring kemitraan ini menurutnya bakal membuka kesempatan lebih luas dan kesempatan emas untuk perluasan bisnis di dalam negeri.

Khusus untuk strategi ini, perusahaan mewujudkannya dengan menggelar roadshow di dua kota besar, Jakarta dan Surabaya. Perusahaan membidik sekurangnya 200 mitra pada tiap rangkaian acara tersebut di tahun ini. “Penguatan kemitraan memberi kesempatan bagi perusahaan untuk mendapat berbagai masukan dalam pengembangan strategi bisnis Commercial Air Conditioning di Indonesia yang lebih menyentuh pada kebutuhan lokal,” ujar Jae Sung Lee.

Keseriusan LG untuk jadi yang terbaik di pasar AC Indonesia dibuktikan dengan fasilitas produksi AC yang ada di kawasan industri MM2100, Cibitung, Bekasi. Upaya ini dilakukan oleh LG untuk  memenuhi kebutuhan pasar AC domestik. “Pendirian fasilitas produksi ini bakal mendukung rencana pemasaran ekspansif AC LG di dalam negeri. Perusahaan akan lebih cepat tanggap dalam merespon dinamika pasar AC. Menjadi penting mengingat adanya peningkatan signifikan kebutuhan produk pendingin ruangan ini di dalam negeri,” ujar Eddy Darmawan, Head of Product Marketing Residential AC LG Indonesia.

Mengenai permintaan AC di dalam negeri, LG memprediksi kebutuhan akan mencapai 3 juta unit sepanjang tahun ini. Angka ini sama artinya dengan pertumbuhan sebesar 6% dibanding tahun sebelumnya. Menilik tiga tahun ke belakang, besaran pertumbuhan AC ini berada dalam kisaran 13% setiap tahunnya.

Hingga saat ini, LG dikenal sebagai pemimpin pasar AC dalam negeri dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 25.5% di tahun 2013. Raihan ini memperpanjang dominasi perusahaan pada pasar pendingin ruangan di Indonesia yang telah dipegangnya selama delapan tahun berturut-turut.

“Ketepatan membaca pasar dan kecepatan respon terhadapnya selama ini menjadi kunci utama LG memenangkan persaingan. Memiliki pabrik di dalam negeri, bakal meningkatkan daya agresivitas perusahaan untuk terus menjadi yang terdepan pada tahun mendatang,” tambah Eddy.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…