Dalam Lima Tahun Mendatang - Perdagangan RI-Mesir Ditargetkan US$ 4 Miliar

NERACA

Jakarta - Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaaeldeen Dessouki mematok perdagangan Indonesia dengan Mesir bisa meningkat bisa mencapai US$4 miliar. Saat ini perdagangan Indonesia Mesir mencapai US$1,25 miliar dan bisa meningkat karena kedua belah negara memiliki sejumlah potensi yang masih bisa dikembangkan. “Saya berharap dalam lima tahun mendatang target nilai perdagangan Indonesia-Mesir bisa mencapai menjadi US$ 4 miliar,” ungkap Dessouki, seperti dikutip Antara, kemarin.

Dubes mengatakan, sekalipun hal tersebut tidak mudah, kedua belah pihak harus bekerja keras agar target sebesar itu bisa tercapai. Dikatakannya banyak produk dari kedua negara yang bisa lebih ditingkatkan, mengingat komoditi apa pun dari Indonesia bisa diekspor ke Mesir, demikian pula sebaliknya. Pengusaha Indonesia hendaknya bisa melihat Mesir sebagai pasar yang potensial mengingat negara Afrika Utara tersebut saat ini perekonomiannya makin membaik.

Ia juga menyampaikan, kondisi perekonomian Mesir mulai membaik setelah terjadi gejolak politik di negara tersebut. Pertengahan Maret nanti, kata Dessouki, Mesir akan menggelar konferensi ekonomi “Ini akan dihadiri oleh banyak negara karena kami punya proyek baru Terusan Suez koridor, jadi mereka akan berpartisipasi dalam proyek ini, investasi akan mengalir. Kami sekarang membangun Terusan Suez,” kata Dessouki.

Salah satu keuntungan jika pengusaha Indonesia ekspor ke Mesir, katanya, nilai impor barang dari Indonesia dinilai lebih terjangkau dibanding barang dari negara Eropa. “Saya yakin Indonesia memiliki banyak komoditi yang diterima di Mesir, demikian pula sebaliknya, mengingat kalau impor dari negara lain lebih mahal,” katanya. Mengenai pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla, Dubes Mesir mengatakan Wapres sangat mendukung upaya peningkatan kerjasama kedua negara yang selama ini telah berjalan baik.

Ekspor Nonmigas

Sementara itu, pada Desember lalu, Kementerian Perdagangan melakukan pertemuan dengan perwakilan Egyptian-Indonesian Business Council (EIBC), pelaku usaha Mesir, KADIN Indonesia, asosiasi, dan eksportir Indonesia. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia berharap akan ada peningkatan ekspor ke mesir setelah sebelumnya ekspor nonmigas ke Mesir mencetak angka sebesar US$974,9 juta.

“Ditjen PEN akan memperkuat pasar ekspor untuk mendorong peningkatan ekspor nonmigas ke Mesir. Saya berharap misi dagang ini mampu menciptakan kerja sama bisnis kedua negara, sehingga mampu meningkatkan ekspor nonmigas ke Mesir," tuturnya. Tren perdagangan Indonesia-Mesir selama periode 2009-2013 tumbuh positif 10,48% setiap tahunnya. Pada 2013, total nilai perdagangan Indonesia-Mesir mencapai US$1.228.656.000 yang didominasi perdagangan nonmigas yang mencapai US$1.228.653.000 dan perdagangan migas sebesar US$3.000.

Sementara itu, nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Mesir tercatat sebesar US$1,1 miliar dan nilai impor produk nonmigas Indonesia sebesar US$126,9 juta. Secara kumulatif pada periode Januari-September 2014, total perdagangan Indonesia-Mesir mencapai US$1,035 miliar, dengan perincian nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$917,1 juta dan nilai impor nonmigas sebesar US$118,7 juta. Hal ini menunjukkan Indonesia masih mengalami surplus sebesar US$798,4 juta.

Kunjungan delegasi mesir yang dipimpin Duta Besar RI untuk Mesir terdiri dari 14 pelaku usaha papan atas dan 10 jurnalis dari berbagai media cetak dan elektronik. Beberapa produk Indonesia yang diminati pelaku usaha Mesir diantaranya meliputi car tires, car battery, electronics, home appliances, food stuffs, examination medical gloves, house ware, tooth brush, coffee, cacao, tea, soap, dan ceramic.

Nus menambahkan bahwa kegiatan business matching ini merupakan salah satu upaya strategis yang dilakukan Kemendag. Kegiatan ini merupakan agenda utama yang terus dilakukan dan ditingkatkan di masa mendatang dengan melibatkan seluruh perwakilan perdagangan di luar negeri bersama-sama dengan KADIN dan asosiasi, termasuk pemerintah daerah. “Sekali lagi kami berharap, kegiatan ini dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia untuk memperoleh kontak dagang sekaligus meningkatkan akses pasar ke Mesir," tambahnya.

BERITA TERKAIT

Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana Terus Diperkuat

NERACA Bogor – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM…

Syarat Sustainable Ada Pada ISPO

NERACA Jakarta – Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha baik perusahaan dan petani untuk membuktikan…

Mei 2024, Pungutan Ekspor Sebesar USD877,28/MT

NERACA Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana Terus Diperkuat

NERACA Bogor – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM…

Syarat Sustainable Ada Pada ISPO

NERACA Jakarta – Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha baik perusahaan dan petani untuk membuktikan…

Mei 2024, Pungutan Ekspor Sebesar USD877,28/MT

NERACA Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif…