Pefindo Bikin Lembaga Riset dan Konsultan

NERACA

Jakarta – Seiring makin dinamis dan berkembangnya industri pasar modal, rupanya dimanfaatkan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk meraup peluang pasar tidak hanya mengandalkan dari order pemerintkat efek atau obligasi korporasi. Namun membentuk anak usaha PT Pefindo Riset Konsultasi untuk membantu klien mengelola risiko bisnis dan memenangkan persaingan usaha.

Direktur Utama Pefindo, Ronald T Andi Kasim mengatakan, pembentukan anak usaha ini bagian dari ekspansi bisnis perseroan,”Nantinya, PT Pefindo Riset Konsultasi akan menggabungkan potensi yang dimiliki Pefindo selaku induk usaha dengan kapabilitas di bidang pengelolaan risiko, aplikasi teknologi serta bisnis lainnya," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia memaparkan bahwa anak usaha itu menawarkan jasa konsultasi dan jasa advisori di sektor publik dan swasta, serta jasa dana analitik. Lalu, jasa pelatihan dan workshop di bidang keuangan, pengelolaan risiko dan keuangan daerah.

Selain itu, lanjut dia, PT Pefindo Riset Konsultasi juga menawarkan jasa penerapan aplikasi sistem informasi teknologi dan riset ekuiti. Disamping itu, jasa yang ditawarkan anak usaha Pefindo juga akan membantu masyarakat maupun institusi di daerah untuk mengakses pendanaan melalui industri pasar modal. Salah satunya rencana pemerintah daerah untuk menerbitkan surat utang atau obligasi dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur.

Ronald T Andi Kasim menambahkan, PT Pefindo Riset Konsultasi memiliki visi untuk menjadi perusahaan konsultasi terkemuka yang diakui karena profesionalisme, independensi, inovasi, integritas serta kualitas.

Sementara Direktur Utama Pefindo Riset Konsultasi, Hendra Lubis mengungkapkan, sebagian bisnis yang dilakukan Pefindo akan diadopsi oleh anak usaha agar lebih fokus dalam menjalankan bisnis ke depannya,”Intinya, yang dulu ada di Pefindo, sekarang diadopsi ke Pefindo Riset Konsultasi,”kata Hendar Lubis.

Dirinya mengharapkan, pihaknya dapat ikut memberi kontribusi yang siginifikan terhadap pertumbuhan industri pasar modal Indonesia. Sebagai langkah awal Pefindo Riset Konsultan akan mendorong Pemda untuk memiliki pendanaan sendiri selain dari APBD dalam membangun infrastruktur mengingat pembiayaannya sudah mulai terbatas.

Terkait surat utang korporasi di dalam negeri, Pefindo mengungkapkan, pada tahun ini sekitar 12 perusahaan menunda untuk menerbitkan obligasinya menyusul kondisi politik di dalam negeri yang sempat memanas seiring dilaksanakannya pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).

Disebutkan, puncak penerbitan obligasi terjadi pada 2012 yang mencapai sekitar Rp70 triliun, sementara pada 2013 mengalami penurunan menjadi Rpsekitar Rp60 triliun. Pada 2014 ini, penerbitan obligasi baru mencapai sekitar Rp28 triliun. Kedepan seiring dengan berjalannya pemerintah terpilih, Pefindo optimis permintaan pasar obligasi masih cukup tinggi baik dari pemodal lokal ataupun asing. Apalagi, di Indonesia pasokan produk obligasi masih minim ketimbang permintaan pasar yang besar. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…