sediakan KPR dan Kredit konstruksi - bank BTN dukung pembiayaan ribuan Rumah untuk pekerja

Neraca

Serang – PT Bank Tabungan Negara tbk memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan perumahan pekerja. Rencananya, Dalam Tahun 2014 pembangunan perumahan bagi pekerja akan dibangun di lima kota besar di Indonesia.  Masing-masing akan dibangun di Karawang, Serang, Palembang, medan, dan Surabaya. “Kami sudah menyiapkan pendanaan untuk mendukung pembangunan perumahan di  lima kota tersebut. Ini merupakan komitmen Bank BTN dan kami siap memberikan dukungan pembiayaannya,” kata Mansyur S. Nasution, Direktur Bank BTN usai peresmian  pembangunan proyek housing benefit BPJS tenaga kerja di Serang – Banten, Selasa.

Proyek perumahan pekerja di Serang ini  merupakan proyek kedua  yang dibangun setelah sebelumnya dibangun proyek yang sama di kota Karawang. Di Serang tersebut akan dibangun 1.000 unit rumah sederhana tapak yang dibangun oleh PT.Graha Nagara Indah selaku pengembang perumahan tersebut.

Dari 10.000 unit rumah yang direncanakan dibangun pada lokasi tersebut, telah dibangun 541 unit dengan progres penyelesaian fisik bangunan antara 20%-100%. Sekitar 130 unit telah direalisasi dengan skim KPR Sejahtera FLPP dengan PUMP-KB sekitar Rp 2,58 Milyar. Proyek perumahan ini disiapkan sebagai fasilitas perumahan yang diberikan untuk peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Kerjasama Bank BTN dengan BPJS Ketenagakerjaan dimulai sejak  tahun 2006 dengan Program Perumahan Bagi Peserta Jamsostek melalui Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat Jamsostek (KPRSHJ), Kredit Pemilikan Rumah Jamsostek (KPRJ), Kredit Kontruksi Jamsostek (KKJ). Tahun 2008 kerjasama tersebut berubah menjadi Pinjaman Uang Muka (PUMP-KB).

Melalui kerjasama PUMP-KB BPJS Ketenagakerjaan telah terealisasi sekitar  28.466 unit dengan nilai kredit berkisar  Rp.495 Milyar.  Program PUM-KB BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan khusus kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk keperluan tambahan biaya uang muka pembelian rumah.

Mansyur memaparkan, Bank BTN berkomitmen untuk mempertahankan market share pada pembiayaan di sektor perumahan rakyat,  khususnya kelas menengah bawah, serta meningkatkan porsi pembiayaan perumahan kelas menengah atas. Hal ini didasari oleh pentingnya posisi perseroan  sebagai bank milik negara yang fokus dalam pembiayaan perumahan (housing bank) bagi masyarakat. Bank BTN tetap akan fokus sebagai housing bank yang memberikan dukungan pembiayaan perumahan bagi masyarakat Indonesia. Kami ingin Bank BTN dapat berperan lebih besar dalam memberikan dukungan terhadap program perumahan nasional ini, jelasnya. 

Sejak 1976 sampai dengan 31 Maret 2014 Bank BTN telah menyalurkan KPR Subsidi Rp 53,15 Triliun. Fasilitas kredit ini setidaknya telah dinikmati oleh  lebih dari 2.500.000 masyarakat Indonesia. Sementara khusus untuk skim FLPP yang dimulai sejak Oktober 2010 telah dikucurkan kredit oleh Bank BTN pada posisi yang sama lebih dari Rp. 18 Triliun dengan jumlah rumah sebanyak 291.826 unit.

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…