Rencanakan Bangun Pabrik - Grand Kartech Bidik Dana IPO Rp 45 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Grand Kartech akan segera melepas 320 juta lembar sahamnya untuk memperoleh dana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Rp45 miliar. Harga yang ditawarkan perseroan untuk per lembar sahamnya berkisar antara Rp225-Rp300.

Direktur Utama PT Grand Kartech, Kenneth Sutardja mengatakan, pihaknya mengincar dana IPO sekitar Rp45 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik beserta mesin-mesin produksi. Selain itu, dia juga berharap langkah IPO tersebut dapat membantu Grand Kartech untuk mengembangkan usahanya ke depan, “Kita melepas saham ke public sekitar 28,38% dan dana IPO untuk membangun fasilitas pabrik beserta mesin produksi,”ujarnya di Jakarta, Kamis (10/10).

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Administrasi yang juga merangkap sebagai Sekretaris perusahan, Johanes Budi Kartika mengungkapkan, dengan adanya tambahan modal dari IPO akan membuat perusahaan semakin meningkatkan ekstensinya dalam industri manufaktur serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan dunia industri,”Saat ini, kami telah menyuplai mesin-mesin produksi untuk beragam industri seperti energi, pertambangan, minyak dan gas, produk kimia, makanan, automoif dan perhotelan,”ungkap dia.

Dalam langkahnya menuju perusahaan publik, Grand Kartech telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas yang akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).

Presiden Direktur AAA Sekuritas Andri Rukminto mengatakan, perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perakitan mesin industri ini tergolong jarang di Indonesia atau kurang dari lima perusahaan yang bergerak di bidang yang sama seperti perseroan, “Karena itu, banyak investor yang tertarik mengenal Grand Kartech dan apalagi perusahaan ini memiliki prospek yang cerah ke depannya di tengah lesunya ekonomi global saat ini,”tandasnya

Lebih lanjut Andri mengungkapkan, bahwa harga IPO yang ditawarkan oleh Grand Kartech sekitar Rp225-300/saham, dengan price earning ratio (PER) 7,5-9 kali dinilai sangat menarik bagi investor untuk mengoleksi saham Grand Kartech ini."Kami optimis saham ini bakal diminati investor karena prospeknya bagus. Kami mengincar investor lokal dalam penyerapan saham Grand Kartech dan tidak akan melakukan roadshow ke luar negeri. Jumlah saham yang akan dilepas ke publik juga sedikit, jadi kami optimis saham ini akan terserap seluruhnya oleh investor lokal," tandas Andri.

Diperkirakan Grand Kartech akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 28 Oktober mendatang. Sementara, masa penawaran akan dilakukan pada 30 Oktober-1 November 2013 dan masa penjatahan pada 6 November. sementara distribusi saham secara elektronik pada 7 November dan mencatatkan saham perdananya di lantai bursa (listing) pada 8 November 2013.

Sebagai informasi, hingga April 2013 Grand Kartech berhasil mencatat total penjualan sebesar Rp56,79 miliar, total aset sebesar Rp268,2 miliar, total liabilitas sebesar Rp184,1 miliar, total ekuitas sebesar Rp84,1 miliar, dan laba kotor yang diraih sebesar Rp20,59 miliar. (nurul)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…