Gelita Implementasikan ERP Generasi Baru dari Epicor

NERACA

 

Jakarta - Salah satu pemimpin global dalam layanan solusi software bisnis untuk perusahaan manufaktur, distribusi, ritel dan jasa, Epicor Software Coorporation mengumumkan suplier protein kolagen yaitu Gelita yang telah resmi menggunakan solusi Enterprise Resource Planning (ERP) generasi berikut dari Epicor.

Project Manager Gelita Australia Rubens Maia memaparkan bahwa solusi ERP ini dapat membantu manajemen memberikan solusi bisnis secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan proses manufakturing, finansial, dan pelaporan Gelita yang kompleks. “Sebelum mengimplementasikan ERP Epicor di Australia, Gelita menggunakan tiga sistem berbeda yang menyulitkan rekonsiliasi dan visibilitas proses manufakturing perusahaan,” ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (23/9).

Maia mengatakan implementasi ERP di Australia ini akan menjadi model terukur, yang akan digunakan juga di pabrik manufakturing Gelita di China dan Selandia Baru. “Kami telah mulai menggunakan Epicor di tiga lokasi di China dengan mengambil Australia sebagai contoh. Kami juga akan mengimplementasikan Epicor di Selandia Baru pada 2014,” ujarnya.

Menurut Maia, ini adalah proyek global. Pihaknya mengadakan workshop selama seminggu di kantor pusat di Jerman, yang mana beberapa vendor mempresentasikan solusi mereka kepada kami. Tim Australia menegaskan Epicor sebagai solusi potensial. Pasalnya syarat utama yang harus dipenuhi vendor adalah sistem solusinya harus bisa memenuhi kebutuhan proses manufaktur yang kompleks dan bisa dikonfigurasi. “Epicor jelas unggul dibandingkan yang lain,” terangnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan manufakturing terpisah akan tapi melakukan proses manufakturing terpadu, sebab memiliki lingkungan bisnis yang kompleks dan membutuhkan sistem yang bisa beradaptasi dengan cepat. “Tidak mungkin bagi kami untuk mencari sistem di luar itu, sehingga kami mencari solusi yang bisa dikonfigurasi dengan baik dan berkembang bersama kami,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan proses manufakturing Gelita yang unik, lanjut Maia, ERP Epicor diperluas agar mampu memberikan Blending Workbench. “Kami harus menggabungkan inventori kami demi memenuhi kualitas yang diharapkan oleh pelanggan. Kami harus menentukan secara ilmiah apa yang akan dihasilkan dari produk tersebut. Perangkat seperti Blending Workbench memberikan visibilitas yang dibutuhkan. Kami juga telah menggunakan barcode yang memberikan peningkatan yang sangat signifikan dalam hal pengelolan manufakturing kami,” ujarnya.

Menurut laporan riset terbaru dari Gartner Inc, banyak implementasi ERP yang mencoba menghindari kustomisasi. Padahal kustomisasi yang tepat bisa meningkatkan nilai investasi ERP secara signifikan, dengan menawarkan dukungan yang lebih baik untuk membedakan proses bisnis.

Sementara itu, CEO Gelita Australia Pablo Silber menjelaskan bahwa sangat penting membina hubungan antara mereka dengan Epicor. “Saya ingin mengakui atas kerja luar biasa yang dihasilkan Rubens Maia dan tim manajemen proyek Epicor. Saya telah mengalami beberapa kali implementasi solusi. Namun di kantor ini minggu lalu, kami tidak merasakan adanya kehebohan dari kehadiran sistem baru. Tidak ada kerepotan sama sekali. Tim manajemen proyek Epicor sangat luar biasa. Relasi yang mereka bangun juga sangat luar biasa dan kami merasa perlu untuk mengakui itu secara terbuka,” ucapnya.

Craig Charlton, Senior Vice President dan General Manager Epicor Asia Pasifik menjelaskan ERP generasi berikut dari Epicor adalah solusi yang sangat bisa dikonfigurasi dan gesit. “Sebagai inovator teknologi, Epicor adalah yang terdepan dalam pengembangan arsitektur yang model-driven dan berorientasi pada layanan. Keberhasilan yang diraih dalam mengkonfigurasi solusi proses manufakturing yang dibangun sesuai tujuan, seperti Blending Workbench, bisa dikatakan adalah hasil kerja hebat tim Gelita dan Epicor. Kami berencana menawarkan fungsionalitas Blending Workbench ke pekerjaan proses manufakturing lain di Asia Pasifik, sehingga memperluas penawaran kami di industri proses manufakturing,” katanya.

Menurut Chartton, kami juga percaya akan mendapat pasar serupa di Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu pusat manufaktur besar di Asia, bersama Thailand dan Vietnam. Epicor masuk ke pasar Asia sejak 1990, dan mengalami pertumbuhan pesat di industri manufaktur Asia. “Harapan kami, industri manufaktur Indonesia khususnya industri makanan dan farmasi lebih efisien dengan beroperasinya Epicor yang dapat memperkokoh fokus mereka di pasar Asia,” pungkasnya.

Gelita didirikan pada 1857, dengan pendapatan global sekitar Rp 6,8 triliun dan 2.500 karyawan di seluruh dunia. Gelita adalah suplier protein kolagen terdepan di dunia untuk makanan, kesehatan dan nutrisi, serta industri farmasi, juga beberapa aplikasi teknis lain.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…