Kerjasama Perdagangan - Indonesia-Korea Akselerasi Perundingan

NERACA

 

Jakarta - Pada dasar komitmen perundingan perdagangan negara ASEAN dengan Korea akan berakhir pada 2016, akan tetapi Pemerintah Indonesia mengakselerasinya agar bisa rampung pada 2013. Pasalnya jika menunda sampai 2016, maka nilai tambahnya akan berkurang. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (15/7).

Dia menyatakan bahwa percepatan tersebut merupakan aspirasi yang diterima. \"Kenapa dipercepat, karena aspirasi. Selain itu juga pada 2016, komitmen-komitmen antara ASEAN Korea harus sudah selesai. Jadi kalau mau mempercepat maka kita harus selesaikan sekarang juga. Akan tetapi kalau menyelesaikan perundingan bilateral antara Indonesia dan Korea pada 2016 maka nilai tambahnya akan berkurang,\" tambahnya.

Kerjasama antara Indonesia dengan Korea yang dikenal dengan IKCEPA (Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement) baru menyelesaikan pada perundingan putaran ketiga yang dilaksanakan di Korea, Mei lalu. Dan pada bulan ini, lanjut Iman, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Korea akan membahas mengenai request dan over. \"Targetnya tetap diselesaikan pada tahun ini. Karena kita juga melihat potensi Korea yang masuk ke Indonesia dalam hal investasi,\" katanya.

Iman menuturkan ada beberapa sektor yang akan ditawarkan ke Korea. Antara lain sektor pertanian, makanan dan beberapa komponen spare part untuk melengkapi industri di Korea. \"Yang jelas sebagian besar produk kita bisa diterima dengan Korea kecuali elektronik. Di sini banyak investasi elektronik dari Jepang, sekarang bagaimana industri komponen di Indonesia bisa masuk mata rantai industri elektronik Korea seperti LG. Samsung dan lain lain, sehingga kita bisa saling melengkapi,\" imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan Iman, saat ini negara yang dikenal dengan negara K-Pop telah merambah dunia dengan bisnisnya. Jadi, kata dia, sangat baik buat Indonesia bisa bekerjasama dengan Korea. \"Saat ini Korea sedang merambah dunia, momentumnya sangat baik apabila Indonesia mampu berpartner dengan Korea dan memanfaatkan kelebihan Korea ke berbagai dunia. Seperti contoh pada 2002 di Peru dan Kolombia. Mobil asal Korea sudah masuk bahkan sebelum Jepang,\" imbuhnya.

Kemendag Optimis

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga menyatakan rasa optimismenya terhadap penyelesaian perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) bisa selesai pada 2013 ini. \"Kerja sama kedua negara ini harus menjunjung tinggi semangat kemitraan dan saling menguntungkan. Melalui kerja sama ini, Korea juga diharapkan dapat meningkatkan investasinya di Indonesia, serta memberikan lebih banyak program capacity building bagi Indonesia,\" kata Gita.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kamar Dagang dan Industri Korea Selatan, Sohn Kyung-shik menyatakan dukungannya terhadap peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Korea. Kemudian salah satu anggota parlemen di Korea Selatan, Kim Jong-hoon juga menyatakan dukungan agar Indonesia dan Korea memanfaatkan IK-CEPA.

Perundingan pertama dan kedua IK-CEPA telah dilaksanakan pada 12 Juli 2012 dan 10- 11 Desember 2012 di Jakarta. Pada kedua pertemuan tersebut, kedua negara menyepakati Terms of Reference (TOR) IK-CEPA. Perundingan ketiga rencananya akan diselenggarakan pada 29-31 Mei 2013 dengan fokus menyelesaikan perundingan secara menyeluruh secepatnya pada 2013.

Sementara itu, Gita dan pimpinan POSCO menegaskan kembali komitmen mereka dalam langkah-langkah pembangunan infrastruktur di Indonesia yang akan sangat mendukung kinerja perdagangan ke depannya. \"Ini cerminan betapa erat hubungan kerja sama kedua negara saat ini,\" kata dia.

Selain membahas perkembangan perundingan IK-CEPA, pada kesempatan ini dia juga menyampaikan konsep dan hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan KTT APEC dan Konferensi Tingkat Menteri ke-9 World Trade Organization, yang akan diselenggarakan di Bali pada tahun ini.

Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada 2012 mencapai US$27 miliar, dengan nilai ekspor sebesar US$15 miliar, dan impor sebesar US$11,9 miliar. Itu berarti turun 8,06% dibanding total perdagangan pada 2011 yang sebesar US$29,3 miliar. Pada periode Januari-Februari 2013 senilai USD 4,2 milyar atau menurun sebesar 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Tren total perdagangan kedua negara selama lima tahun terakhir (2007-2011) positif sebesar 25,11%.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…