Banjir Ganggu Produksi dan Ekspor Ikan

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan, banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta ternyata juga berimbas kepada kegiatan ekspor dan produksi ikan, terutama di Pelabuhan Perikanan Samudera  (PPS) Nizam Zachman Jakarta.

Selain meninjau langsung warga pesisir yang mengungsi akibat banjir di muara baru, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo juga berdialog dengan pengusaha coldstorage yang mengalami kerugian akibat aktivitas ekspor ikan tidak jalan.

Gangguan pada pelabuhan perikanan terbesar  ini terutama disebabkan pemutusan aliran listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara di kawasan yang sebagian tergenang banjir. Bahkan karena ketinggian air mencapai 50-120 sentimeter jalan masuk ke kawasan pelabuhan juga sulit dilalui truk pengangkut atau kontainer.

“Untuk jumlah penurunan ekspor dan kerugian belum didata secara lengkap. Namun yang jelas dengan adanya musibah banjir, pasokan ekspor merosot. Untuk itu kami berharap dari dialog nanti bisa dicari solusi yang tepat kedepan ” kata Sharif Cicip Sutardjo dalam siaran persnya, Minggu (20/1).

Menurut Sharif, di kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta beroperasi sedikitnya 53 unit pengolahan ikan (UPI) skala besar. Untuk produk ekspor perikanan, dari pelabuhan ini dalam kondisi normal bisa memproduksi sekitar 200 hingga 250 ton produk olahan ikan. Memang tidak semua pabrik ikan memberhentikan oprasinya, Masih ada Kegiatan pengolahan ikan yang dilakukan oleh unit pengolahan ikan dengan menghidupkan generator set listrik (Genset).

“Dari perkiraan, gangguan produksi dan ekspor masih akan berdampak hingga lima hari ke depan. Terutama perusahaan perlu waktu untuk pembersihan kawasan pabrik.  Kami berharap kondisi ini cepat pulih," ujar Sharif.

Bersih Pantai

Sharif menambahkan, sebagai tindak lanjut bantuan ke nelayan, dalam waktu dekat KKP telah merencanakan kegiatan bersih pantai Jakarta. Program ini dilakukan sebagai upaya pemulihan kawasan pantai Cilincing dan Muara Baru Jakarta akibat banjir.  Apalagi pantai Jakarta sepanjang 32 kilometer yang meliputi pantai-pantai Marunda, Cilincing, Kalibaru, Ancol, Pluit, Kapuk Muara, dan Kamal Muara ini sering menjadi muara limbah sampah rumah tangga yang terbawa ke laut.

Sebagaimana yang biasa dilakukan KKP, kegiatan bersih pantai akan melibatkan berbagai pihak seperti Pemda DKI, TNI AL, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat luas. “Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat menunggu cuaca membaik. Kami harapkan kegiatan bersih pantai bisa membantu pemulihan kawasan pelabuhan dan pantai,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, KKP juga menyerahkan bantuan untuk nelayan Cilincing Jakarta Utara, yang tidak bisa melaut akibat cuaca buruk dan untuk masyarakat pesisir di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir, berupa 300 paket sembako, 200 selimut serta obat-obatan. Bantuan diberikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo.

Sharif menjelaskan akibat cuaca buruk serta gelombang tinggi yang melanda  sebagian wilayah perairan Indonesia menyebabkan sejumlah nelayan didaerah terutama nelayan Cilincing Jakarta Utara tidak bisa melaut.Adapun jumlah nelayan di Jakarta Utara saat ini mencapai 18.900 nelayan. Jumlah nelayan itu tersebar mulai dari pantai Cilincing hingga ke wilayah Muara Angke. 

“Akibat cuaca buruk memang menjadi masa paceklik bagi nelayan. Karena tidak melaut,  pada bulan bulan ini menjadi masa sulit bagi nelayan. Untuk itu selain bantuan dari KKP, kami berharap bantuan juga akan datang berbagai pihak terutama dari penggalangan dana perusahaan perikanan seperti yang selama ini telah mereka lakukan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility),” katanya.

Ekspor Meningkat

Untuk ekspor produk perikanan secara keseluruhan, data KKP menyebutkan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia 2012 sebesar US$ 3,9 miliar, dengan volume sebesar 1,27 juta ton. Capaian tersebut naik sebesar 8,3%, jika dibandingkan dengan target ekspor sebesar US$ 3,6 miliar. Kinerja ekspor hasil perikanan telah mengarah kepada produk bernilai tambah dengan pertumbuhan neraca perdagangan perikanan sebesar 11,49%. Dari jumlah tersebut, neraca perdagangan produk perikanan pada tahun 2012 surplus 76,47%. Sedangkan pada 2013, ekspor hasil perikanan Indonesia tahun diperkirakan mencapai sekitar US$ 5 miliar diikuti dengan volume sebesar 1,4 juta ton.

Sedangkan pada 2013, ekspor hasil perikanan Indonesia tahun diperkirakan mencapai sekitar 5 miliar dollar AS diikuti dengan volume sebesar 1,4 juta ton. Untuk mencapai target ekspor pada 2013,  dibutuhkan upaya peningkatan nilai ekspor sebesar 28,2 persen dan peningkatan volume ekspor sebesar 13,5 persen. Dari target ekspor tersebut, udang tetap menjadi salah satu komoditas unggulan yang diproyeksikan mencapai 1,9 milyar dollar AS, diikuti oleh komoditas ikan lainnya sebesar 1,5 miliar dollar AS, tuna sebesar 720 juta dollar AS, kepiting 379 juta dollar AS  dan produk perikanan lainnya senilai 541 juta dollar AS.

Sebelumnya, KKP juga menginformasikan tengah menyiapkan rencana strategis dalam mengawal kinerja ekspor produk hasil perikanan Indonesia yang kian menunjukkan tren positif.  Rencana strategis tersebut akan ditempuh melalui upaya diversifikasi pasar ekspor, negosiasi hambatan tarif, penanganan hambatan pasar serta upaya pemenuhan ketersediaan bahan baku bagi kegiatan ekspor.

Sejalan dengan itu, KKP mendorong industri pengolahan hasil kelautan dan perikanan untuk terus meningkatkan produktivitas dan nilai tambah (value added) produk perikanan. Pasalnya, nilai tambah pada produk perikanan dapat memacu kinerja ekspor agar tetap tumbuh positif pada tahun ini. “Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk perikanan dapat berdampak pada meningkatnya kinerja ekspor produk perikanan Indonesia,” ungkap Sharif.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…