Hatta: Pemerintah Antisipasi Kondisi Terburuk

NERACA

Jakarta -  Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak terburuk dari krisis ekonomi global. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (20/12).

“Kami sudah menyiapkan empat langkah yang disebut langkah mitigasi krisis,” kata dia.

Pertama, kata Hatta, adalah meningkatkan koordinasi fiskal dan moneter antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

“Sejalan dengan itu, DPR juga didesak untuk menyelesaikan Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK). Yang lain sudah siap. Apalagi kita transisi ke OJK. Kita antisipasi ketat,” kata Hatta.

Dikatakannya, ada fenomena menarik yang tengah terjadi di dunia. “Turki dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tiba-tiba jatuh ke 2%, India kemungkinan di bawah 5%, Brasil 2%, inflasi Vietnam tinggi sementara neraca pembayarannya tertekan. Oleh sebab itu, untuk Indonesia saya cautiously optimistic,” kata Hatta.

Kedua, kata dia, jangan terlalu merasa dihantui oleh sesuatu yang lebih besar dari bayangan. “Kalau di depan kita cuma ada got, ya jangan bilang ada ranjau,” kata Hatta.

Yang ketiga, kata dia, pemerintah sudah menciptakan stimulus dan bantalan untuk sektor pertanian dan energi. “Social protection kita mencapai Rp115 triliun. Di sisi lain, konsumsi tetap harus dipertahankan,” ujar Hatta.

Yang keempat, kata dia, negara harus tetap memperkuat fondasi struktur ekonomi agar bertumpu pada kekuatan domesik. “Ekspor kita hanya menyumbang 24% dari PDB. Pada 2013, inflasi kita harapkan masih di bawah 5%,” kata dia.

Tiga Persoalan Penting

Hatta menambahkan, Indonesia menghadapi tiga persoalan penting yang harus segera diselesaikan.

“Pertama, kita harus segera melakukan penataan logistik demi menaikkan daya saing. Perbaiki infrastruktur agar industi lebih efisien. Kita akan konsisten agar industri berkembang baik. Jika demikian, maka pendapatan negara berkurang sedikit tidak apa-apa,” kata dia.

Kedua, kata dia, purching power harus betul-betul dijaga. “Ini tantangan di 2013. Mengendalikan inflasi menjadi sangat penting.  Apakah pemerintah mau menaikkan harga BBM? Kita harus hitung dengan hati-hati karena konsumsi kan pegang peran penting,” kata dia.

Ditambahkannya, sumbangan konsumsi untuk pertumbuhan sebesar 3,1%  sementara  3,2% oleh investasi.

Menurut Hatta, tekanan terberat ada pada sisi neraca perdagangan. “Pada 2013, impor BBM akan terus meningkat. Ketika pertumbuhan ekonomi tinggi namun kita tidak bisa memberi harga energi yang kompetitif, ya kita impor. Itu memberi tekanan pada neraca perdagangan,” kata dia.

 

Inflasi Stabil

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan bahwa untuk jangka pendek, kondisi masih akan diwarnai inflasi yang stabil sebesar 4,5%. 

“Kecuali kalau Menko bilang harga komoditas penting seperti BBM naik. Kita sudah masukkan 2 komponen yaitu tarif tenaga listrik dan upah yang dampaknya tidak terlalu signifikan,” kata dia.

Halim juga mengatakan, BI memprediksikan bahwa inflsasi tidak akan tinggi.

Investasi Bagus

Hatta menambahkan, investasi menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Data di BKPM, tercatat bahwa investasi pada 2013 akan mencapai Rp380 triliun.

“Data itu menunjukkan, kalau kita mencapai itu, maka kita bisa create job untuk 558.000 tenaga kerja. Itu dari situ saja,” kata dia.

Dikatakannya, masalah perburuhan yang selama ini terjadi memang menjadi tekanan pada invetasi, sehingga jangan sampai terjadi lagi. “Karena tekanan pada perdagangan oleh menurunnya harga komoditas berakibat pada purchasing power masyarakat, maka sisi suplai terganggu. Suplai harus kita jaga,” kata dia. (doko)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kementan Siap Gelar ToT, Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional

NERACA Jakarta - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian RI siap menggelar Training of Trainers…

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…