Manggis Indonesia Tembus Pasar Australia

NERACA

 

Jakarta - Setelah melakukan proses negosiasi akses pasar manggis antara Indonesia dan Australia, akhirnya Tanah Air berhasil mengapalkan satu ton buah manggis ke Sydney, Australia pada 27 November lalu. Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Imam Pambagyo mengatakan ekspor tersebut dilakukan oleh PT Agung Mustika Selaras.

Dia juga mengatakan, meskipun konsumsi buah manggis di Australia belum besar, namun terbukanya keran ekspor manggis tersebut mencerminkan keberhasilan diplomasi perdagangan Indonesia mengingat Australia memiliki standar kesehatan yang tinggi.

"Dengan telah diterimanya buah manggis asal Indonesia membuktikan bahwa produkmakanan Indonesia telah memenuhi standar Internasional dengan mengedepankankesehatan masyarakat," ujar Iman dalam keterangan tertulis yang diterima Neraca, Kamis (6/12).

Keberhasilan tersebut, lanjut dia, diharapkan menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk mendorong ekspor buah-buahan tropis Indonesia ke negara mitra dagang lainnya yang memiliki standar keamanan makanan yang tinggi.

Buah manggis merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi karena memiliki serapan pasar yang cukup besar. Pada tahun 2011, produksi manggis nasional mencapai 117.600 ton dengan jumlah ekspor manggis mencapai12.600 ton dengan nilai USD 9,9 juta atau setara dengan Rp 94 miliar.

Pasar tujuan utama ekspor manggis selama ini adalah Hong Kong, China, Singapura, Malaysia dan Timur Tengah. Sentra utama manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purwerejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi. Tercatat bahwa terdapat 144.037 pohon manggis pada lahan seluas 1.440 hektar yang mampu menghasilkan 1.223 kuintal manggis dengan kualitas ekspor.

Gangguan Ekspor

Sebelumnya buah manggis yang diekspor oleh PT Agung Mustika Selaras perusahaan eksportir buah salak dan manggis ke China mengalami gangguan pada pekan lalu yaitu importir di China tidak bersedia menerima manggis tersebut.

Direktur External Affairs PT Agung Mustika Selaras Dwi Putra Setiawan mengharapkan pemerintah dapat memfasilitasi persoalan itu yaitu dengan mencari informasi penyebab penolakan manggis tersebut oleh importir di China. Menurutnya, eksportir belum mengetahui apa penyebab ditolaknya manggis asal Indonesia. "Ekspor manggis ke China mulai pekan lalu ada gangguan. Mitra kami (importir) di China tidak mau menerima manggis kami, ini sudah berlangsung satu pekan," ujarnya.

Menurutnya, perusahaan itu sedang menunggu selesainya persoalan tersebut, karena pada Januari-Maret 2013 merupakan musim panen manggis, sehingga volume ekspor dipastikan akan naik signifikan. Dikonfirmasi persoalan itu, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengakui belum mengetahui kasus tersebut.

"Kebetulan ada officer di sini, mereka harus melakukan etika bisnis yang ada, mestinya kalau dia menahan, maka otoritas karantina harus aktif pemberitahuan kepada pihak Indonesia, kalau alasanya penyakit atau hama atau SPS (sanitary & phicosanitary), tetapi sampai sekarang tidak ada informasi, ini harus dipertanyakan, apa penyebabnya," ujarnya.

Dia menuturkan Badan Karantina Pertanian akan menanyakan kasus tersebut kepada otoritas di China untuk mengecek penolakan manggis asal Indonesia."Setelah ini akan dicek, karena Indonesia dengan China punya agreement khusus. Dalam terkait SPS kalau ada dispute akan lebih enak, karena ada forum. Setiap tahun ada pertemuan, tetapi kalau begini tidak bisa nunggu waktu.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…