Tingkatkan Produk Ekspor - Belasan Produk Kerajinan Raih Penghargaan UNESCO

NERACA

Jakarta - Kementerian Perdagangan kembali melanjutkan komitmennya untuk mendorong peningkatan kualitas produk ekspor Indonesia kepada masyarakat internasional melalui kegiatan UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2012. Kegiatan yang telah berlangsung sejak 2001 ini bertujuan untuk menetapkan standar kualitas produk kerajinan, meningkatkan kesadaran dunia internasional serta memperkuat promosi produk kerajinan Asia Tenggara yang potensial.

“18 dari 31 produk kerajinan yang dikirim Indonesia berhasil meraih penghargaan UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2012. Ini berarti produk kerajinan Indonesia sudah berhasil diakui di tingkat internasional setelah melalui seleksi ketat,” ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Manajemen Hesti Indah Kresnarini melalui keterangan tertulis yang diterima Neraca, (31/10).

Kegiatan UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2012 diselenggarakan di Malaysia oleh UNESCO bekerja sama dengan The Malaysian Ministry of Information, Communications and Culture and Malaysian Handicraft Development Corporation (Kraftangan Malaysia), serta didukung oleh Crafts Council of Malaysia serta Society Atelier Sarawak. Sebanyak 119 produk kerajinan dari Asia Tenggara yang berasal dari Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam.

Produk kerajinan Indonesia yang berhasil memperoleh penghargaan tersebut adalah Songket Shoulder Cloth, Saluak Laka Songket Shoulder Cloth, Hand Drawn Batik Cloth, The Wave of Nusa Penida, Woven Cloth with Batik, Ulap Doyo Slippers, Ulap Doyo, Tenun Songket Sambas, Red Dinggul, Keban Bronai - Mendong baskets, Earth dan Layer Vase.

Selain itu ada juga produk Bowl (Tamarind Wood), Cooper Hangin Lamp “Gong Lorigi”, Chicken Cage Copper Lamp with Mega Mendung Batik Motifs, The Leaf of Life, Inspiration from Nage Tribe Choker and Earrings, Incung Kincai Filigree Brooch, Silver Jewellery, serta Table Runner from Recycled Cement Sack Papers.

Produk-produk tersebut telah melalui seleksi ketat dengan kriteria tertinggi produk kriya sehingga dapat dijadikan benchmark untuk produk kerajinan lainnya. Kriteria-kriteria tersebut mencakup produk yang excellence (tingkat kualitas yang sempurna), authenticity (nilai seni dan budaya yang otentik), innovation (kreasi yang inovatif), marketability (berorientasi komersial), eco-friendly (ramah terhadap lingkungan) dan fair (tanggung jawab moral dan etika).

Melalui penghargaan ini, seniman perajin diharapkan dapat terus memacu kreativitasnya dalam membuat kriya yang berbasis pada kekayaan budaya dan tradisi, dengan terus melakukan kreativitas dan inovasi sehingga dapat menjadi produk kerajinan yang kontemporer, mengikuti selera pasar serta berdaya saing tinggi. Hal tersebut pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan perajin.

“Produk pemenang penghargaan UNESCO Award of Excellence for Handicrafts akan dipamerkan dalam pameran kerajinan terbesar se-Asia Pasifik di Kuwait pada kuartal pertama tahun 2013 dan selanjutnya secara permanen akan ditampilkan di SACICT Centre di Bangsai, Ayutthaya, Thailand,” tutup Hesti.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…