Brand Manager Qtela PT Indofood Fritolay Makmur : Sandi Wijono - Ciptakan Atmosfir Keharmonisan Keluarga

NERACA

Ideas are only seeds, to pick the crops needs perspiration, gagasan-gagasan hanyalah bibit, menuai hasilnya membutuhkan keringat. Sebuah pribahasa yang mengambarkan sosok pria kelahiran Jakarta, tahun 1983 silam. Dialah sandi Wijono, Brand Manager Qtela, produk makanan ringan dibawah bendera PT Indofood Fritolay Makmur.

sandi akrab ia disapa memang sarat dengan gagasan brilian. Bersama produk Qtela, sejumlah produk makanan ringan berupa keripik dan krupuk beraroma tradisional, berhasil dikemas dan ditawarkan dengan lebih modern. “Kami berusaha menangkap keinginan masyarakat yang memang menyukai krupuk atau keripik dalam pelbagai kesempatan,” ungkapnya.

Kerupuk, kata sandi, merupakan makanan kering dan renyah yang sangat familiar dan telah menjadi bagian dari ritual makan masyarakat Indonesia sehari-hari.

Pria lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Jurusan Bisnis Administrasi ini meyakini bila sesuatu yang berkaitan dengan nilai tradisional tidaklah harus ketinggalan zaman, “Dengan sedikit sentuhan modern, maka sesuatu yang tradisional akan tampak trendi dan menjadi sesuatu yang lebih bernilai,” jelasnya.

Menurut Brand Manager Qtela sejak tahun 2008 ini, perubahan zaman telah membawa dampak pada tatanan nilai budaya, cara pandang dan berpikir manusia. Ia memandang jika sebagian kaum muda kadang menilai segala sesuatu yang berbau tradisional adalah kuno dan tidak menarik. Dan melalui produk Qtela, ia berharap dapat membidik segmen kalangan anak muda untuk mencintai produk makanan tradisional dengan tetap tampil modern.

Usai melauncing, tiga produk makanan ringan Qtela dengan keripik singkong, keripik tempe, krupuk kriting, dan krupuk udang yang telah terdistribusikan secara nasional, ia berharap akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut melestarikan seni dan budaya tradisional Indonesia, dengan memadukannya dengan sentuhan modern agar tetap digemari dan memiliki nilai lebih.

Bagi sebagian masyarakat, terkadang meski hidup dalam satu rumah, setiap anggota keluarga sering tidak memiliki waktu untuk dilewatkan bersama. “Dengan sering menghabiskan waktu bersama keluarga, komunikasi akan terjalin dengan baik dan pada akhirnya memberikan pengaruh positif pada keluarga tersebut,” tegas sosok yang sarat pengalaman dibidang bisnis dan pemasaran ini.

Dan sebaliknya, banyak keluarga yang menjadi kurang harmonis karena jarangnya momen kebersamaan diantara mereka. Karena itu sandi pun berharap produk Qtela dapat membentuk atmosfir perekat yang akan mempererat hubungan hangat didalam keluarga agar lebih menyatu dan harmonis.

Indonesia memang bak surganya kerupuk. Ratusan jenis kerupuk ada di Indonesia. Kami ingin memberikan alternatif baru bagi masyarakat dalam menikmati kerupuk, dengan menghadirkannya sebagai penganan praktis dan lezat.

Industri makanan ringan, lanjut Sandi, merupakan salah satu kategori dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia. Dalam upaya untuk semakin bertumbuh dalam kategori makanan ringan, perseroan berkomitmen untuk memberikan variasi makanan ringan modern maupun tradisional yang dikemas secara modern.

“Dengan begitu banyaknya kekayaan sumber alam di seluruh pelosok negeri, menjadikan Indonesia memiliki keanekaragaman jenis kerupuk yang menjadi ikon kuliner masing-masing daerah,” jelasnya. Untuk mewujudkannya, PT Indofood Fritolay Makmur telah melakukan serangkaian riset, termasuk kepada warung kaki lima hingga hotel berbintang."

Selain memiliki standarisasi rasa, kami juga dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam memproduksi Qtela. “Kami pun memberi edukasi kepada para petani dalam strandarisasi mutu yang dihasilkan para petani,” ungkap sandi, dan keharmonisan pun bahkan sudah terjalin sebelum produk Qtela dihasilkan. “Saya percaya sesuatu yang dibuat dengan nilai kebaikan, akan berakhir dengan kebaikan,” ucapnya tersenyum.

Semua produk Qtela, ungkap sandi, diproses secara higienis dan modern berdasarkan standar mutu keamanan pangan ISO 22000 dan mendapat sertifikasi dari jumlah lembaga dan institusi kesehatan didalam dan luar negeri.

“Kami berusaha memenuhi dan menangkap kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan pilihan rasa, harga terjangkau, dan terjamin kualitas kesehatannya,” tegas sandi, meski untuk mewujudkannya bukan pula perkara yang mudah, “Perlu kerja keras dan keringat untuk mewujudkannya,” tegasnya. To pick the crops needs perspiration.



BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…