PT Bakrie Life berjanji akan menggunakan asetnya untuk melakukan settlement restructuring. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan utangnya kepada 250 nasabah. Direktur Utama Bakrie Life Timoer Sutanto mengatakan, pihaknya berjanji melunasi utang dengan segera menggadaikan aset perusahaan, “Kami tidak mempunyai likuiditas, tapi kami punya aset, paling masalahnya bagaimana kita bisa menjembatani asset itu bisa dikompromikan dengan nasabah,"katanya di Jakarta, Rabu (8/8).

Dia menuturkan, settlement restructuring akan dilakukan pada akhir Oktober. Namun, ini bukan berarti Bakrie Life akan melakukan pembayaran. Penukaran aset ini, hanya menjadi jaminan adanya reschedule. "Kami akan menjadikan jaminan aset, ya berupa aset umum yaitu tanah, setidaknya untuk melakukan reschedule lagi,"ungkapnya.

Perusahaan kini, lanjut Timoer lebih menggantungkan diri kepada grup lantaran tidak lagi bisa mencari pengasilan karena tidak punya likuiditas. Adapun Skema yang diajukan, yakni pengembalian dana pokok sebesar 25% pada 2010, 25% pada 2011, dan sisanya 50% dilunasi pada 2012. Dari jumlah tersebut, Bakrie Life sudah mengembalikan dana nasabah sebesar Rp130 miliar. Angka itu terdiri dari principal sekira Rp80 juta dan bunga sekira Rp50 juta. (bani)