Krisis Eropa Terus Menghadang, Kemendag Akan Revisi Target Ekspor

NERACA

 

Jakarta – Pencapaian target pertumbuhan ekspor tahun ini diperkirakan semakin berat. Seiring dengan ketidakpastian ekonomi global, kondisi ekspor Indonesia ikut tertekan dan sulit untuk berkembang. Bahkan, Kementerian Perdagangan pun lebih memilih untuk merevisi target ekspor.

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia pun menghimbau pemerintah untuk mewaspadai setiap perkembangan yang terjadi di Eropa. Walaupun perdagangan Indonesia ke Eropa tidak terlalu banyak, Namun, China dan Jepang yang menjadi mitra dagang Eropa dipastikan terkena imbas krisis baru Eropa tersebut. "Krisis yang melanda Eropa itu akan secara otomatis berpengaruh terhadap impor mereka (China dan Jepang)," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto di Menara Kadin, Kamis, (24/5).

Menurut catatan Kadin, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dan Eropa  hanya sekitar 12%. Sehingga dengan kondisi itu, Kadin mengaku tak terlalu khawatir dengan pengaruh krisis yang melanda kedua kawasan tersebut. Namun, Suryo mengakui, kondisi itu tak serta merta membuat posisi Indonesia aman. Kadin mengingatkan dua negara tujuan ekspor Indonesia yaitu Jepang dan China memiliki aktifitas ekspor yang besar ke kawasan Eropa. "Kalau Eropa tidak membeli dari China maka dampaknya akan terasa untuk Indonesia juga," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Kadin berharap pemerintah terus mencermati perkembangan yang terjadi di Eropa dan AS. Tak hanya itu, pemerintah dan pengusaha juga harus mulai memikirkan strategi dan ide baru lain untuk mempertahankan ekspor dengan cara mencari target pasar baru.

Langkah lain adalah diversifikasi pasar serta meningkatkan produk yang memiliki nilai tambah. Suryo juga menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam seminggu terakhir terjadi karena adanya tekanan dari situasi yang berlangsung di Eropa.

Kendati demikian, Kadin masih optimistis, pelemahan nilai tukar itu belum sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Nilai rupiah yang melemah diakui telah membuat ekspor Indonesia semakin murah dan langsung mempengaruhi pertumbuhan ekspor. "Kalau impor kita memang menjadi lebih mahal," tambahnya.

Untuk menyesuaikan kondisi ekonomi global itu, secara terpisah Wakil Menteri Perdagangan Bayu mengaku, sejak akhir tahun 2011 lalu pemerintah sudah mengantisipasi dampak ketidakpastian ekonomi global tersebut. "Tahun lalu pertumbuhan ekspor naiknya 27%. Tahun ini kami koreksi sekitar 12%.Angka ini sudah sangat konvensional dan sudah sangat melihat situasi itu," jelasnya.

Bayu berharap situasi ekonomi global bisa segera cepat pulih, sehingga Indonesia segera mengambil manfaat dari perbaikan perekonomian. Sejauh ini, pemerintah mengaku sudah mempertahankan pasar ekspor tradisional seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.

Ibarat sambil menyelam minum air, pemerintah juga berusaha menggenjot kinerja ekspor ke Timur Tengah, Afrika dan juga Asia. "Dalam posisi sulit, justru kita harus menebar benih sehingga pada saat ekonomi naik lagi kita mendapatkan bagian lebih besar," pungkas Bayu.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…