Sepinya Bandara Kertajati Diduga Perencanaan Kurang Bagus

NERACA

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perencanaan pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat, tidak terlalu bagus dan kurang dilakukan penelitian terkait strategi penempatannya, sehingga menyebabkan bandara yang baru satu tahun beroperasi itu sepi penumpang. "Boleh dibilang perencanaannya tidak terlalu bagus, mungkin kurang penelitian, sehingga lokasinya tidak pas. Lain kali, jangan kita (pemerintah) membuat (bandara) lagi hanya karena ingin ada "airport"," ujarnya kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (9/4).

JK menjelaskan masyarakat yang hendak ke Bandung lebih memilih menggunakan jalur darat tanpa harus melalui Kertajati. "Letaknya tanggung, kalau berada 20-30 kilometer dari Bandung masih oke, tapi ini kan hampir 100 kilometer. Jadi, kalau mau ke Bandung lewat Kertajati musti naik mobil lagi sampai 100 kilometer, jadi lebih baik langsung saja ke Bandung," ujarnya.

Lokasi bandara yang tidak strategis itu menyebabkan maskapai penerbangan komersial enggan membuka jalur udara baik dari maupun ke Kertajati. Oleh karena itu, menurut JK, salah satu cara untuk meramaikan Bandara Kertajati adalah dengan mengembangkan kawasan wisata di sekitarnya. "Airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa yang mau bayar kerugiannya. Kecuali, di sekitar Kertajati itu berkembang, ada usaha di sekitarnya seperti Indramayu, Subang atau sekitarnya," ujarnya.

Penelitian pembangunan Bandara Kertajati hanya dilakukan sejak 2003 hingga keluar izin penetapan lokasi pada 2005. Namun Pemprov Jawa Barat saat itu tidak memiliki anggaran cukup untuk membangun bandara, sehingga izin penetapan lokasi diperpanjang hingga 2012. Pembangunan bandara sendiri baru dimulai pada 2014 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018.

Dalam kunjungannya di Palangkaraya, Senin (8/4), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Bandara Kertatajati merupakan permintaan dari Pemerintah Daerah. Saat proses pembangunan, dirinya pun sempat meminta kepada Direktur Utama PT Angkasa Pura II yang menjadi pengelola dari Bandara Kertajati untuk membangun bandara dengan kapasitas pesawat ATR, dengan investasi awal senilai Rp 600 miliar.

"Pemda Jawa Barat minta itu (pembangunan bandara) dilaksanakan di Kertajati, kita ikuti. Lalu saya bilang ke Dirut AP2 kalau mau bangun (untuk) ATR aja, kecil dulu. Saya dapat kewenangan dari BUMN Rp 600 miliar," ujar Budi. Menurut dia, pihak Pemda-lah yang meminta untuk membangun bandara berukuran besar dengan nilai investasi mencapai Rp 2,6 triliun. PT Angkasa Pura II pun menyepakati kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk masa kelola 17 tahun.

Adapun Angkasa Pura II akan menjadi operator atau pengelola Bandara Kertatajati yang terletak sekitar 68 km dari Bandung. Rencananya, pengoperasian bandara akan dibagi dua dengan Bandara Husein Sastranegara Bandung. "Tapi kalau sekarang kita memang belum bsia menutup Husein karena akses dari dan ke Kertajati itu masih tergantung pada Cisudawu. Tapi, Cisudawu sendiri tahun ini baru selesai 2 section dari 6 section," ujar Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaludin.

Bandara Kertatajati sendiri selama ini digadang-gadang akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Bandara yang dibangun sejak Desember 2015 ini diharapkan bisa mengatasi lonjakan penumpang pesawat di Bandara Soetta. Bandara Kertatajati direncanakan memiliki terminal berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. Ke depan, bandara itu memiliki terminal berkapasitas 18 juta penumpang.

Mengutip viva.com, Direktur Keuangan dan Umum BIJB Kertajati Muhamad Singgih menjelaskan, sebenarnya sejumlah rute dari Kertajati ke Palembang, Semarang, Medan, Lampung, Balikpapan, Yogyakarta, Jakarta, dan beberapa kota lainnya sudah tersedia, dan sempat beberapa kali beroperasi. "Rute-rute itu sebenarnya ada peminatnya, tetapi karena load factor-nya kecil, maka penerbangannya dibatalkan oleh pihak maskapai," ujarnya. bari 

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…