Stok Melimpah, Ketersediaan Beras Dijamin Aman

NERACA

Jakarta-Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, ketersediaan beras aman pada musim kemarau akhir tahun ini. Dia mengklaim kelangkaan beras yang terjadi pada musim kemarau adalah paradigma lama yang sudah diatasi oleh pihaknya.

"Paradigma lama mengatakan bahwa kalau musim kering, musim kemarau itu tidak ada tanam, tanaman (padi) kurang. Itu dulu, sekarang ada paradigma baru dengan menggunakan teknologi baru," ujar Mentan usai melakukan sidak di Pasar Kramat Jati, Jumat (14/9).  

Menurut Amran, Kementan telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan produksi, yaitu meningkatkan luas tanam dengan teknologi dari 500 ribu hektar menjadi 1 juta hektar. "(Produksi) Tanaman naik dua kali lipat pada musim kering, karena itu target kami," ujarnya.  

Selain itu, Kementan juga telah membangun 30 embung yang bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Ia menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR untuk membangun irigasi tersier, sekunder, dan primer. Kerja sama ini sudah berjalan 3 tahun lebih.

"Kami membangun irigasi tersier kurang lebih 3,4 juta hektar di seluruh Indonesia, sudah selesai. Kami membangun sumur dangkal dan dalam. Lalu, mengirim pompa ratusan ribu seluruh Indonesia, sehingga hasilnya kita bisa menanam di musim kemarau," tutur dia.  

Amran juga memastikan bahwa ketersediaan beras di pasar masih tercukupi. Di gudang BULOG ada 2,4 juta ton dan di Cipinang ada 47 ribu ton. "Kami cek Pasar Induk Beras Cipinang kami terima laporan kemarin stok 47 ribu ton, yang biasanya Januari-Februari itu 15 sampai 20 ribu ton. Artinya itu dua kali lipat dari pada normal," ujar Mentan.

Amran mengatakan harga beras medium juga stabil dan terjaga di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.450 per Kg. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menemukan harga beras medium Rp8.250 per Kg di Pasar Kramat Jati, Jakarta. "Kesimpulannya adalah tidak ada alasan harga naik khususnya beras. Dulu alasan harga naik karena kemarau, kemarau sudah selesai saya jelasin tadi. Dulu harga naik karena stoknya kurang, sekarang gudangnya full sudah lewat kapasitas hingga sewa gudang lain dan sudah sewa gudang untuk sekitar 500 ribuan ton. Artinya stok gudang juga melimpah," ujarnya.

Mentan juga mengimbau agar semua pengusaha beras se-Indonesia memberikan harga yang masuk akal dan mengambil untung secukupnya. "Tolong semua pengusaha se-Indonesia jangan ada kenaikkan harga. Perlu perhatikan target kami bagaimana petaninya juga sejahtera, pengusahanya untung, juga konsumennya tersenyum dan senang," ujarnya.

Sementara itu, Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan, saat ini stok beras Bulog yang tidak bergerak di gudang mencapai 2,4 juta ton. "Hari ini riil yang tidak bergerak di gudang kita 2,4 juta ton. Kurang lebih ada 500 ribu ton beras kita, beras milik negara ini harus kita simpan di luar gudangnya Bulog, hari ini masih kita sewa," ujarnya.

Buwas berharap beras-beras tersebut bisa segera terserap oleh pasar. "Kalau berasnya kita, yang ada di Bulog bisa diserap dengan pasar yang banyak itu akan meringankan Bulog dan juga akan menstabilkan harga," ujarnya.

Namun kenyataannya, saat ini serapan pasar akan beras Bulog masih jauh di bawah harapan. Target serapan 15 ribu ton hanya mampu terpenuhi sekitar 1.000 ton saja. "Hasil putusan ratas itu kita diwajibkan memasok ke pangan setiap hari 15 ribu ton. Bulog ingin 15 ribu itu terealisasi. Faktanya hari ini rata-rata tidak sampai 1.000 ton yang terserap," ujarnya.

Buwas mengungkapkan, ada beberapa kendala yang menyebabkan distribusi ke pasar beras Bulog tersebut rendah. Salah satunya adalah masih melimpahnya stok beras di tingkat pedagang. "Kita cari kenapa penyebabnya, ternyata di pasarnya masi banyak nih. Tadi pedagang mengatakan stok kami masih banyak. Kita juga mau suplai ke Cipinang sebanyak- banyaknya, tapi mereka juga mengatakan belum perlu karena masih punya stok banyak," tutur dia.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, salah satu wilayah yang tengah memasuki masa panen yaitu Sulawesi Selatan. "Kalau melihat situasi pengadaan (gabah) ini masih masuk. Dari dalam negeri (petani) itu 400 ribu ton per hari. Seperti di Sulawesi Selatan panen masih ramai. Kalau dari impor kalau tidak salah sudah masuk sekitar 1 juta ton," ujarnya, Sabtu (15/9).

Namun demikian, dia memperkirakan pada November-Desember penyerapan gabah yang dilakukan Bulog akan menurun. Sebab, sebagian besar daerah memasuki masa tanam sehingga hanya sedikit yang panen. ‎"November-Desember berkurang penyerapannya karena dari daerah sudah agak turun (panennya)," ujarnya. mohar

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…