Targetkan Dana Obligasi Rp 3 Triliun - Bank Mandiri Tawarkan Kupon Hingga 8,50%

NERACA

Jakarta – Pacu pertumbuhan kredit lebih agresif lagi hingga akhir tahun 2018, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan perolehan Rp3 triliun dari penerbitan obligasi yang menjadi bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap ketiga pada tahun ini.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyatakan, PUB I tahap ketiga tersebut bagian dari PUB I perseroan dengan total size sebesar Rp14 triliun. Penerbitan obligasi tersebut ditujukan untuk memperkuat struktur pendanaan serta ekspansi kredit perusahaan.”Kami menunjuk enam perusahaan penjamin emisi,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Para penjamin emisi yang dimaksud adalah Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas. PUB I tahap ketiga ini akan diterbitkan Bank Mandiri dengan tenor 5 tahun. Adapun, kupon berkisar 7,75% - 8,50%. Penawaran awal berlangsung pada 8 – 24 Agustus 2018 sedangkan penawaran umumnya diperkirakan pada 14 – 17 September 2018. Pada 2016 dan 2017, emiten berkode saham BMRI ini menerbitkan obligasi senilai total Rp11 triliun yang terbagi menjadi dua tahap.

Pada PUB I tahap pertama pada 2016, perseroan menerbitkan obligasi Rp5 triliun kemudian pada PUB I tahap kedua tahun lalu senilai Rp6 triliun. Sebagai informasi, di paruh pertama tahun ini, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 28,7%, dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 12,2 triliun. Pertumbuhan ini sudah di atas target laba bersih Bank Mandiri tahun ini sebesar 18% -20%.

Kata Darmawan Junaidi, peningkatan laba ini ditopang oleh pendapatan non-bunga (fee based income) sebesar 18,1% menjadi Rp 12,9. Peningkatan laba bersih ini juga dipengaruhi penurunan biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 15,4% dari Rp 9,33 miliar menjadi Rp 7,8 miliar.”Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progres Bank Mandiri dalam menurunkan NPL (Non-Performing Loan/kredit seret), melakukan collection, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit,”ujarnya.

Selain itu, perseroan mencatatkan perbaikan kualitas kredit produktif dengan penurunan NPL dari 3,82% menjadi 3,13%. Hal itu membuat Bank Mandiri bisa memangkas alokasi biaya pencadangan menjadi Rp 7,9 triliun dari Rp 9,3 triliun. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit 11,8% pada menjadi Rp 762,5 triliun. Angka pertumbuhan tersebut, sudah hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan kredit Bank Mandiri selama 5 tahun terakhir sebesar 11,9%.

Laju pertumbuhan kredit terutama ditopang segmen korporasi besar yang tumbuh 22,2%. Bank Mandiri menyalurkan kredit kepada korporasi besar dengan nilai Rp 296,8 triliun hingga Juni 2018. Kredit segmen mikro juga naik sebesar 24,8% menjadi Rp 90,6 triliun. Menurut Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, kinerja yang cukup baik ini menunjukkan perusahaannya telah melakukan perbaikan yang signifikan. Perbaikan dilakukan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis, di tengah kondisi perekonomian eksternal belum sepenuhnya kondusif.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…