BPS UNGKAP PERLAMBATAN INDUSTRI MANUFAKTUR - Menperin: Pilpres Tak Ganggu Sektor Industri

Jakarta-Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, gelaran pesta demokrasi seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) di tahun depan tidak akan mengganggu sektor industri dan masuknya investasi ke dalam negeri. Pertumbuhan industri pun diyakini tetap mampu tumbuh di atas 5% di 2019. Sementara itu, BPS merilis data terjadinya perlambatan pertumbuhan industri manufaktur di kuartal II-2018.

NERACA

Airlangga mengungkapkan, Pilpres, Pileg dan sebagainya merupakan kegiatan politik yang sudah rutin digelar setiap 5 tahun sekali. Oleh sebab itu, menurut dia, adanya kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan hal yang biasa dan tidak akan mengganggu dunia usaha. "Ya kegiatan politik itu kan reguler, Pilkada, Pileg, Pilpres. Tentu bagi ekonomi itu kita pisahkan antara ekonomi dan politik," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8).

Selain itu, dia juga meyakini gelaran Pilpres dan Pileg di tahun depan juga akan berjalan dengan kondusif. Hal ini berkaca dari pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang telah berlangsung pada bulan lalu dan terbukti berjalan dengan lancar.

"Tantangan kekinian itu menjadi suatu event yang disebut pesta demokrasi, jadi tidak perlu menakuti investor. Dalam Pilkada lalu terbukti tidak ada persoalan sehingga berjalan lancar. Oleh karena itu, ke depan setiap event 5 tahunan ada, tapi bisnis dan ekonomi tetap berjalan secara pararel," ujarnya seperti dikutip www.merdeka.com.

Pada 2019, menurut dia, pihaknya menargetkan pertumbuhan industri bisa tetap berada di atas 5%. Pada tahun ini, industri telah ditargetkan tumbuh sebesar 5,6%. "Diupayakan di atas 5% (2019). Kalau industri kan basis pabrik, jadi enggak ada kalender politik dalam industri," tutur dia.

Secara terpisah, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin (1/8) merilis industri manufaktur melambat di kuartal II-2018, baik yang terjadi di industri besar dan sedang (IBS) maupun industri mikro dan kecil (IMK).

Menurut Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, pertumbuhan IBS di kuartal II hanya tumbuh 4,36% secara tahunan (yoy) atau lebih rendah dibanding kuartal I yakni 5,36%. Sementara itu, IMK hanya tumbuh 4,93%, atau melambat dibanding kuartal I yakni 5,25%. Untuk IBS, yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah sektor jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan yang turun 11,37% secara tahunan.

Penurunan pertumbuhan tersebut menurut Suhariyanto,  disebabkan oleh cuti bersama selama Idul Fitri 2018 kemarin. Cuti telah membuat produksi berhenti sehingga membuat permintaan jasa perbaikan menurun.

Tak hanya itu, sektor industri bahan kimia juga turun 4,94% secara tahunan dibanding kuartal I-2018. Pelemahan rupiah yang mendongkrak kenaikan harga bahan baku membuat industri kimia menahan produksinya sehingga membuat kinerja industri kimia menurun. "Industri kimia ini mungkin agak berdampak signifikan ke kinerja IBS karena kontribusinya ke seluruh pertumbuhan IBS mencapai 14,77%," ujarnya, kemarin.

Meski demikian, Suharyanto menuturkan masih terdapat beberapa sektor di dalam IBS yang mengalami kenaikan pertumbuhan. Industri kulit dan alas kaki misalnya, pada kuartal II-2018 masih tumbuh 27,73% secara tahunan. Kenaikan ini ditopang oleh permintaan ekspor yang semakin tinggi dan permintaan domestik yang menguat seiring persiapan tahun ajaran baru sekolah.

Selain itu, pertumbuhan industri makanan dan minuman terbilang stabil tumbuh di angka 8,6 persen. Menurutnya, pertumbuhan ini masih terbilang menggembirakan karena industri makanan dan minuman berkontribusi 25,14% terhadap total pertumbuhan IBS. “Kami melihat angka ini masih positif," ujar Suharyanto.

Di sisi lain, IMK malah menunjukkan tren yang berbeda. Industri bahan kimia justru menunjukkan pertumbuhan 25,55 persen secara tahunan, di mana kondisi ini berbanding terbalik dengan IBS.

Data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan tersebut terjadi karena industri kimia skala mikro dan kecil tak membutuhkan konten impor layaknya industri besar. Pertumbuhan juga terjadi pada industri makanan skala kecil dan menengah. Sektor tersebut masih tumbuh 5,47%. Namun, industri pengolahan tembakau skala kecil dan menengah terpukul cukup parah. Pertumbuhannya justru melemah 57,28%. "Sementara itu, industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri barang galian bukan logam, yaitu turun 8,47%," ujarnya.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2018 pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Aceh, yaitu naik 62,64%. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Maluku Utara, yaitu turun 49,70%.

Investasi Manufaktur

Sebelumnya Kementerian Perindustrian mengungkapkan investasi sektor industri manufaktur sepanjang kuartal I-2018 mencapai Rp 62,7 triliun. Realisasi ini terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp 21,4 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar US$ 3,1 miliar. Sektor industri logam, mesin, dan elektronik menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp 22,7 triliun.

"Sementara itu, rata-rata pertumbuhan investasi di sektor industri pada periode tahun 2011-2017, untuk PMA tumbuh hingga 19,2%, sementara PMDN tumbuh sebesar 17,1%," ujar Menperin dalam keterangan tertulisnya. Menurut Airlangga, rata-rata kontribusi investasi (PMA dan PMDN) di sektor industri selama enam tahun belakangan tersebut, mencapai 45,8% dari total nilai investasi di dalam negeri.

Menurut dia, upaya menarik minat investasi asing menjadi salah satu dari 10 langkah prioritas nasional dalam memasuki era revolusi industri keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Hal ini dapat mendorong transfer teknologi kepada perusahaan lokal. "Untuk meningkatkan investasi, Indonesia akan secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif yang menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional," ujarnya.

Guna menggenjot investasi di sektor industri, beberapa strategi yang telah dilakukan adalah melakukan optimalisasi pemanfaatan fasilitas fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan pembebasan bea masuk impor barang modal atau bahan baku.

Kemenperin pun telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai terobosan fasilitas insentif baru bagi kegiatan investasi dalam bentuk super deductible tax untuk industri yang melakukan kegiatan litbang dan vokasi serta pengurangan PPh bagi industri padat karya yang mampu menyerap lebih dari 1000 orang.

Upaya lain meningkatkan investasi adalah pemerintah fokus menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberi kemudahan terhadap perizinan usaha. Hal ini sejalan amanat Peraturan Presiden No. 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

Airlangga mengatakan, pihaknya juga terus mendorong peningkatan kapasitas produksi serta akses kemudahan dalam upaya memperluas pasar produk industri, baik di pasar domestik maupun ekspor. Pada kuartal I-2018, industri manufaktur mencatatkan nilai ekspor sebesar US$32 miliar atau naik 4,5% dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu di US$30,6 miliar.

Adapun tiga sektor manufaktur dengan nilai ekspor terbesar pada kuartal-I 2018, yaitu industri makanan yang mencapai US$ 7,42 miliar, industri logam dasar US$ 3,68 miliar, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia US$ 3,25 miliar. "Saat ini, negara tujuan ekspor utama kita antara lain adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, dan Singapura," ujarnya.

Pada bagian lain, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah masih melihat sektor mana saja yang impornya akan dievaluasi. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu produksi sektor manufaktur. "Saya tidak mau bilang buru-buru (sektor) yang mana kan. Kita masih mau cari yang mana yang bisa dikurangi yang tidak memengaruhi produksi," ujarnya belum lama ini.

Darmin menjelaskan, defisit transaksi berjalan disumbang oleh dua hal. Pertama, defisit perdagangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan kedua neraca jasa. Pemerintah akan memastikan pengaruh kedua hal ini terhadap defisit transaksi berjalan.

"Pertama-tama sebenarnya sebelum transaksi berjalan neraca perdagangan dulu, ekspor impor barang yang memang kita enam bulan terakhir defisit. Memang defisit perdagangan bagian dari transaksi berjalan. Jadi, transaksi berjalan itu isinya neraca perdagangan ditambah neraca jasa," ujarnya.

Darmin menambahkan, pihaknya bersama Menkeu Sri Mulyani Indrawati akan melakukan evaluasi dengan hati-hati. "Nanti kita mau lihat dulu deh. Kita belum selesai rapatnya masih kita bicarakan apa saja," ujarnya.

Menkeu mengingatkan, pemerintah akan mengupayakan agar rupiah dapat menguat kembali. Salah satunya memperkecil defisit transaksi berjalan melalui pengurangan impor. "Saat yang sama mulai meneliti kebutuhan impor, apakah itu memang betul betul yang dibutuhkan untuk perekonomian Indonesia dan secara selektif akan meneliti siapa yang membutuhkan apakah itu dalam bentuk bahan baku ataupun bahan modal. Dan apakah betul-betul strategis untuk menunjang kegiatan ekonomi dalam negeri," ujarnya. bari/mohar/fba

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…