NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/7) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 112,46 poin menjadi 5.807,38 seiring penguatan mata uang rupiah. IHSG ditutup menguat 112,46 poin atau 1,97% menjadi 5.807,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 21,48 poin (2,4%) menjadi 916,86.”Positifnya laju bursa saham Asia meski pelaku pasar juga mencermati dampak dari mulai diberlakukannya tarf dagang antara Tiongkok dan AS, cukup membantu IHSG untuk kembali menguat," kata analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada di Jakarta, kemarin.

Selain itu, lanjut Reza, pelaku pasar pun kembali masuk setelah melihat kondisi bursa saham AS di akhir pekan lalu yang juga positif. Harapan akan tidak adanya "crash" ekonomi global akibat pengenaan tarif dagang diantara kedua negara tersebut dan harapan kebijakan tersebut tidak berdampak negatif secara jangka panjang membuat pelaku pasar berani untuk masuk. Bahkan IHSG pun sempat menguat dua persen.”Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum yang ada untuk kembali masuk pada saham-saham yang mengalami pelemahan sebelumnya. Kembali terapresiasinya Rupiah memberikan tambahan sentimen positif meski diimbangi dengan masih adanya aksi jual investor asing senilai Rp485 miliar dan kenaikan tipis imbal hasil obligasi," ujar Reza.

Pada Senin ini, asing sendiri mencatatkan aksi jual bersih Rp484,96 miliar dibandingkan sebelumnya jual bersih Rp387,96 miliar. Untuk frekuensi perdagangan, tercatat sebanyak 361.183 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,57 miliar lembar saham senilai Rp7,32 triliun. Sebanyak 281 saham naik, 114 saham menurun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional sendiri di antaranya indeks Nikkei ditutup naik 264,04 poin (1,21%) ke 22.052,18, indeks Hang Seng naik 372,88 poin (1,32%) ke 28.688,5, dan Straits Times menguat 31,2 poin (0,98%) ke posisi 3.223,02. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat sebesar 24,95 poin atau 0,44 persen ke posisi 5.719,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 6,31 poin (0,7%) menjadi 901,69.

Disampaikan Reza, pergerakan rupiah dapat kembali positif untuk mendukung pembalikan arah naik dari IHSG. Menurutnya, ketahanan IHSG dan psikologis pelaku pasar pun akan kembali diuji terhadap sentimen di pekan ini. Pergerakan IHSG akan cenderung berada di kisaran "support" 5.618-5.723 dengan masih adanya sikap berlebihan dari pelaku pasar dalam menanggapi sentimen.”Terutama imbas terjadinya perang dagang setelah diberlakukannya kebijakan pengenaan tarif dari kedua negara, baik AS maupun Tiongkok”ungkapnya.

IHSG diperkirakan dapat bertahan di atas "support" 5.618-5.723 untuk mencegah kembali melemah lebih dalam lagi. Resistensi diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.748-5.773 untuk mengonfirmasi kenaikan lanjutan. Sebelumnya, tekanan jual masih berlanjut dan tak kunjung usai pada perdagangan pada akhir pekan kemarin. Pelaku pasar masih belum berubah. Belum terlihat kembali masuk dan cenderung menahan diri dalam menyikapi sentimen yang ada.