Perkuat Modal - MNC Investama Gelar Private Placement

NERACA

Jakarta – Guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT MNC Investama Tbk (BHIT) membutuhkan likuiditas besar. Maka karena itu, perseroan berencana menambah modal di pasar dengan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemegang saham lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 9 Agustus mendatang. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, perseroan akan menambah modal sebanyak-banyaknya 4,02 miliar saham melalui mekanisme penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Perseroan juga akan melakukan konversi utang menjadi saham yang akan dilakukan melalui mekanisme penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu.

Perseroan memberikan kewenangan penuh kepada direksi dengan persetujuan komisaris untuk menjalankan agenda tersebut sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku. Selain itu, BHIT juga akan meminta persetujuan para pemegang saham terkait pembagian bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham perseroan.

Adapun agenda lainnya adalah persetujuan perubahan ketentuan mengenai kewenangan direksi pada Pasal 15 anggaran dasar tentang tugas, tanggungjawab, dan wewenang direksi. Sebagai informasi, perseroan tahun ini disibukkan untuk melunasi pinjaman berdenominasi dollar AS. Saat ini, perusahaan tercatat memiliki total utang senilai US$ 365 juta yang jatuh tempo pada Mei 2018.

Direktur Utama BHIT, Darma Putra pernah bilang, perusahaan membayar utang senilai US$ 215 juta. Adapun, sisa pinjaman senilai US$ 150 juta akan dilakukan pembiayaan kembali atau refinancing. “Sumber dana untuk pelunasan pinjaman akan berasal dari hasil divestasi aset batubara dan setoran modal pemegang saham,"ujarnya.

BHIT merupakan perusahaan investasi besutan Harry Tanoesoedibjo. Perseroan fokus pada tiga investasi strategis, yaitu media, jasa keuangan, properti, serta bisnis pendukung berupa investasi keuangan. Melihat di luar ekspektasinya likuiditas perseroan, berujung pada berubahnya peringkat perseroan oleh Moody’s Investors Services yang kembali menyematkan peringkat negatif.

Moody's juga masih mempertahankan rating Ca untuk senior secured notes senilai US$ 365 juta yang diterbitkan entitas usahanya, Ottawa Holdings Pte. Ltd. Outlook atas rating tersebut negatif. Tak hanya itu, Moody's juga menyematkan rating Caa1 untuk senior secured notes dengan tenor hingga 2021 yang baru saja diajukan pada 17 April 2018. Surat utang baru ini akan ditukarkan dengan senior secured notes Ottawa yang akan jatuh tempo pada 16 Mei 2018.

DiChiara, Vice President and Senior Credit Officer Moody's menjelaskan, penukaran surat utang itu dilakukan BHIT di tengah kondisi yang tertekan.”Versi Moody's, kondisi seperti itu termasuk default," ujarnya. Restrukturisasi utang yang akan dilakukan BHIT di satu sisi bisa mengurangi level utang. Restrukturisasi itu juga membuat perusahaan bisa bernapas lebih lega karena jatuh temponya yang berubah jadi tahun 2021.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…