Laba Bersih Alfamart Terkoreksi 50,01%

NERACA

Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan 9,55% dari Rp 56,11 triliun menjadi Rp 61,46 triliun sepanjang 2017. Meski begitu, laba bersih perusahaan pada 2017 Rp 300,27 miliar, anjlok 50,01% dari tahun 2016 yang sebesar Rp 531,27 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (19/3).

Sementara sepanjang tahun lalu penjualan meningkat 12,65% dari Rp 36,43 triliun menjadi Rp 41,04 triliun pada 2017. Sedangkan penjualan untuk non makanan naik 3,76% dari Rp 19,68 triliun menjadi Rp 20,42 triliun.  Meski begitu, beban pokok pendapatan juga meningkat 8,84% dari Rp 45,23 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 49,46 triliun pada 2017. Hal ini disumbang dari beban persediaan awal tahun yang meningkat 33,40% dari Rp 4,55 triliun menjadi Rp 6,07 triliun.

Sedangkan beban pembelian neto naik 7,7% dari Rp 46,75 triliun menjadi Rp 50,35 triliun. Sebagai informasi guna mendongkrak penjualan, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk akan perluas gerai Alfamart dan termasuk perbanyak gerai di sekitar stasiun dan daerah dekat Transite Oriented Development (TOD).”Pasti menambah di tempat-tempat itu. Kami memang mencari di lokasi-lokasi yang dekat dengan area publik," kata Nur Rachman, General Manager Corporate Communication AMRT.

Sebelumnya, AMRT disebutkan berencana menambah sekitar 800 gerai pada tahun ini. Penambahan ini termasuk penambahan gerai-gerai franchise. Hingga akhir 2017, perusahaan telah memiliki 13.477 gerai di seluruh Indonesia. Nur Rachman mengatakan, saat ini sekitar 30% gerai AMRT merupakan skema franchise. Untuk satu gerai ritel, katanya AMRT membutuhkan investasi berkisar Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.

Saat ini, AMRT juga ekspansi ke luar negeri dengan masuk ke pasar-pasar Filipina. Nur menyebut, AMRT belum punya rencana untuk merambah negara lain. Ia mengatakan kontribusi gerai-gerai AMRT di Filipina belum terlalu signifikan bagi pendapatan AMRT. Sebab, untuk membuka gerai di Filipina, AMRT melakukan bisnis lewat joint venture (JV).

Selain itu, perseroan juga menggandeng kerja sama dengan PT Digital Artha Media (DAM Corp) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) untuk digitalisasi bagi lebih dari 50 ribu outlet binaan Alfamart (OBA). Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pergerakan ekonoi digital melalui UMK, sebagai katalisator ekosistem non tunai di Indonesia.

BERITA TERKAIT

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BEI Targetkan 10 Ribu Investor Syariah Baru

NERACA  Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…