PTSN Bukukan Pendapatan US$ 64,59 Juta

NERACA

Jakarta – Sampai dengan sembilan bulan pertama tahun 2017, PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) mencatatkan pendapatan US$ 64,59 juta atau tumbuh sebesar 5,22% dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 61,38 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pendapatan dari segmen penjualan mencatatkan penurunan sebesar 1,11% ke angka US$ 55,14 juta. Meski demikian, pendapatan yang diperoleh perusahaan ini yang berasal dari jasa perakitan mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan yakni sebesar 68,07% ke angka US$ 9,45 juta. Pada periode Januari-September 2017, PTSN berhasil mencatatkan kenaikan laba yang cukup signifikan. Disebutkan, perusahaan ini berhasil mencatatkan laba US$ 782.000 atau lebih dari lima kali lipat dari laba periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 151.000.

Beberapa langkah dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pendapatan laba dan perusahaan yakni dengan melakukan pematangan rencana produksi agar dapat mengidentifikasi masalah teknis dan mengkaji ulang syarat dan ketentuan kontrak terhadap barang-barang reject. Selain itu perusahaan juga akan memperluas basis vendor agar tidak terpusat pada Negara Asia Tenggara saja dengan menjajaki berbagai vendor di China yang sangat terkenal dengan bahan baku dan bahan pembantu yang murah dalam menunjang industri elektroniknya.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperbesar kontribusi marjin Perseroan khususnya untuk bahan baku serta bahan pembantu lainnya. Sebagai informasi, emiten produsen penyedia jasa produksi perangkat telekomunikasi ini menargetkan pertumbuhan pendapatan 2017 stabil atau sama dengan tahun 2016 sebesar US$ 83 juta.

Perseroan belum lama ini bekerja sama untuk merakit Nokia. Bidin Yusuf, Direktur Sat Nusa Persada pernah mengatakan, kerjasama dengan Nokia memiliki kontrak jangka panjang dan kontribusinya penjualan Nokia belum dapat diprediksi. Hanya saja untuk proyeksi penjualan keseluruhan pihaknya memandang positif. "Kuartal ketiga dan keempat akan mirip hasil pertumbuhan dengan kuartal kedua kemarin,"ungkapnya.

Beberapa saat lalu pihak Xiaomi, salah satu mitra PTSN berencana akan memproduksi produk lain di luar smartphone. Hanya saja Bidin menjelaskan belum ada pembicaraaan untuk memproduksi produk di luar smartphone Xiaomi. "Untuk kontrak baru dengan merek lain belum ada," kata Bidin.

BERITA TERKAIT

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…