NERACA
Jakarta—Operator Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) sedang melakukan optimalisasi terminal Bandara hingga tiga kali lipat, dari kapasitas penumpang 22 juta orang menjadi 62 juta penumpang per tahun. “Prediksi kami pada 2014 mendatang angka 62 juta penumpang akan tercapai. Karena itu, runway ketiga dan terminal keempat saat ini menjadi kebutuhan yang sangat strategis untuk direalisasikan," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko di Jakarta,8/2
Menurut Tri, salah satu upaya optimalisasi adalah dengan memaksimalisasi kapasitas Terminal 1 dan 2 dari 18 juta penumpang menjadi 37 juta penumpang. "Ini salah satunya dengan memperluas area terminal dan mendirikan bangunan penghubung (integrated building) di antara keduanya. Disusul kemudian mengembangkan Terminal 3 dari kapasitas empat juta menjadi 25 juta penumpang," terangnya.
Dari data yang dipaparkan pada 2010, penumpang Soekarno-Hatta tercatat telah mencapai 44,3 juta pergerakan. Kemudian pada akhir 2011 meningkat menjadi 51,5 juta pergerakan. “Disusul kemudian mengembangkan Terminal 3 dari kapasitas empat juta menjadi 25 juta penumpang," tambahnya
Lebih jauh kata Tri, tren pertumbuhan yang terjadi di Soekarno-Hatta, pembangunan runway ketiga dan terminal empat berubah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Pembangunan runway baru yang akan menjadi. Runway ketiga serta terminal penumpang keempat tersebut sedianya akan menambah kapasitas Bandara Soekarno-Hatta menjadi 87 juta penumpang per tahun.
Sementara pada sektor pelayanan jasa angkutan barang, akan dilakukan relokasi area kargo untuk meningkatkan kapasitas dari 500 ribu ton per tahun menjadi 1,5 juta ton per tahun. "Saat ini, pergerakan angkutan barang yang dilayani Unit Bisnis Pengelolaan kargo (UBPK) Bandara Soekarno-Hatta mencapai 504 ribu ton per tahun," imbuhnya
Dikatakan Tri, saat ini sedang dikerjakan pelebaran akses utama (P1 dan P2) yang menuju terminal penumpang di Bandara Soekarno Hatta. Dan pekerjaan fisik dalam rangka merealisasikan grand design tengah dilakukan saat ini. Penggarapan akses utama ini adalah program jangka pendek Angkasa Pura II, sedangkan jangka panjangnya adalah dengan melakukan optimalisasi dua landasan pacu (runway) serta revitalisasi tiga bangunan tiga bangunan terminal penumpang.
Menurut Tri dengan dilakukannya optimalisasi landasan atau runway akan memperbanyak pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta, di mana sepanjang 2011 total pergerakan pesawat di Bandara Soeta mencapai 358 ribu pergerakan take off dan landing. "Optimalisasi landasan pacu akan mendongkrak kemampuan pelayanan sisi udara dari 52 pergerakan per jam menjadi 72 pergerakan per jam. Langkah-langkah yang dilakukan adalah membuat high speed exit taxiway dan taxiway penghubung (east cross connection taxiway) antara Runway 1 dan Runway 2 pada sisi timur bandara," ucapnya. **mohar
NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…
NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…
NERACA Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Mal Pelayanan Publik (MPP) digital yang…
NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memaksimalkan penyerapan ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Lampulo, Aceh…
HL6-2 NERACA Jakarta – Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek),…
NERACA Jakarta – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT) mengimbau pemerintah daerah (pemda) agar…