NERACA
Jakarta – Disisa masa pemerintah yang tinggal setahun lagi, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi- JK) kembali melakukan reshuffle kabinet kerja. Merespon hal tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan, tidak memengaruhi pasar saham. “Reshuffle ada enggaknya pengaruh ke pasar saham, kami kira proses reshuffle ini pengisian jabatan yang saat ini. tidak terlalu pengaruh ke perkembangan perdagangan,”kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu (17/1).
Dijelaskannya, perombakan kabinet kerja hanya sebagai proses pengisian jabatan yang sebelumnya dinilai tidak menguntungkan. Menurutnya, tidak adanya dampak ke pasar modal karena kebijakan pemerintah secara keseluruhan tetap sama meski berganti orang. "Karena memang menteri yang baru akan lakukan kebijakan lama. Mestinya demikian karena proses ini tinggal satu dua tahun lagi dan kami kira kebijakan umum pemerintah sudah jelas dan ini yang jadi patokan investor dalam berinvestasi," imbuhnya.
Samsul menuturkan, program jangka panjang pemerintahan Jokowi-JK yakni pembangunan infrastruktur menjadi pegangan investor. Dia mengatakan, bukan siapa orang yang diganti dan bukan membuat oemikiran lain melainkan masterplan pemerintah dalam hal ini rencana pembangunan jangka panjang. “Saya kira untuk beberapa sektor yang berpengaruh seperti Kementerian Keuangan atau Kementerian BUMN bisa berpengaruh cuma pengaruhnya enggak signifikan, hanya shock sebentar, ada adjustment dari investor dan rebalancing lagi," tutur dia.
Hal senada juga disampaikan analis Kresna Securities, Robertus Yanuar. Dirinya mengungkapkan, pergantian sejumlah menteri sudah diprediksi tidak akan memengaruhi pasar secara signifikan karena pelaku sudah memperkirakan keputusan tersebut, mengingat ada bekas menteri yang memang akan maju sebagai calon gubernur pada Pilkada 2018.”Dampaknya tidak akan begitu signifikan kalau dari reshuffle. Kita juga mendengar sebelumnya bahwa ada menteri yang maju Pilkada, dan tim ekonomi kabinet masih solid, sehingga tidak ada dampak spesifik ke pasar,”tandasnya.
Pandangan yang sama juga disampaikan Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, beberapa menteri yang diganti dan yang menempati posisi baru cenderung tidak akan memberikan pengaruh pada pergerakan pasar.”Pertama, tidak ada pergantian pada menteri ekonomi. Kedua, selama ini jika pemerintah melakukan reshuffle, pasar memang tidak begitu terpengaruh. Selama sosok yang diangkat Presiden dinilai baik, pasar tidak akan terkoreksi,” kata Hans.
Dia menambahkan IHSG memang menunjukkan tren koreksi karena tidak faktor-faktor yang dapat menstimulasi pasar. Presiden Joko Widodo menerbitkan 4 Keputusan Presiden (Keppres) untuk empat pejabat. Beberapa pejabat negara yang dilantik di Istana Kepresidenan yaitu Idrus Marham sebagai Menteri Sosial dalam sisa masa jabatan 2014--2019.
Presiden juga mengangkat Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Agum Gumelar sebagai Anggota Dewan Pertimbangaan Presiden, dan Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna sebagai KSAU.
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…
NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…