Tawarkan Harga Rp 550 Per Saham - PP Presisi Bidik Dana IPO Rp 2,33 Triliun

NERACA

Jakarta – PT PP Presisi yang merupakan perusahaan konstruksi spesialis berbasis peralatan berat berharap dapat memperoleh dana segar sebesar Rp1,82 triliun hingga Rp2,33 triliun dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Pasalnya, perseroan menawarkan harga sebesar Rp430 hingga Rp550 per saham dengan menerbitkan saham baru sebanyak 4.239.300.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Guna mencapai target tersebut, perusahaan bahkan berencana untuk menawarkan sahamnya hingga ke luar negeri. "Dalam IPO ini, kita akan roadshow ke Singapura, Kuala Lumpur, dan Hongkong," ujar Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso di Jakarta, Senin (23/10).

Nantinya, dana dari hasil lPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal khususnya penambahan peralatan dan pembelian lahan untuk workshop dan lahan quarry baru sekitar 70 persen. Sementara 30 persen sisanya untuk modal kerja dalam mendapatkan dan menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur. 

Dalam aksi ini, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT CiMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Adapun masa penawaran akan dilaksanakan mulai hari ini hingga 31 Oktober 2017. Kemudian, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat dikantongi pda 9 November 2017. Lalu, tercatat di papan perdagangan BEI pada 20 November 2017.

Berdiri sejak tahun 2004, PP Presisi mengawali langkahnya di dunia konstruksi Indonesia dengan bisnis penyewaan alat berat. Seiring dengan transformasi usaha Perseroan yang dimulai pada tahun 2014, saat ini portofolio bisnis PP Presisi telah berkembang menjadi 5 (lima) lini yaitu pekerjaan sipil, form work (bekisting), pondasi (bored pile), ready mix, dan penyewaan alat berat.

Selain itu, PP Presisi juga memiliki satu entitas anak yaitu PT Lancarjaya Mandiri Abadi (“LMA”) yang bergerak khususnya di pekerjaan sipil.”Dengan model bisnis kontraktor spesialis yang berbasis peralatan berat, Perseroan berusaha untuk memperkuat positioning di dalam pasar konstruksi nasional,” ujar Iswanto Amperawan, Presiden Direktur PP Presisi.

Untuk mengejar pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, perseroan beserta entitas anak juga secara kontinyu berinvestasi dalam pengembangan armada peralatan berat. Per tanggal 31 Juli 2017, total armada peralatan berat perseroan telah mencapai 1.594 unit yang terdiri dari mobile fleet sebanyak 1.461 unit dan non-mobile (fixed) fleet sebanyak 133 unit. Sebagai perbandingan, total armada peralatan berat yang dimiliki oleh perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar 256 unit, yang terdiri dari mobile fleet dan fixed fleet masing-masing sebesar 148 unit dan 108 unit.”Platform bisnis yang solid yang didukung oleh skala armada yang besar dan tumbuh dengan signifikan ini memungkinkan terciptanya opportunity yang sangat besar bagi PP Presisi untuk berkontribusi lebih banyak lagi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia pada umumnya serta menawarkan layanan jasa konstruksi yang terintegrasi bagi calon konsumen pada khususnya,” lanjut Iswanto Amperawan.

Selama 7 bulan tahun 2017, PP Presisi beserta entitas anak telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp2,5 triliun. Dengan demikian, total order book yang dimiliki oleh perseroan per 31 Juli 2017 capai Rp 7,4 triliun.

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…