Saham KIOS Masuk Dalam Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta - Dibalik akuisisi PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) terhadap PT Narindo Solusi Komunikasi (Narindo), membuat pergerakan harga saham KIOS di pasar bergerak tidak wajar di luar kebiasaan atau unsual market activity (UMA) dan begitu juga warantnya. Oleh karena itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Kioson Komersial Tbk.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa informasi terakhir yang disampaikan emiten pada 4 Oktober 2017 terkait pencatatan sahamnya. "Kami saat ini sedang pantau pergerakan saham KIOS karena ada transaksi yang di luar kebiasaan,"ujarnya.

Irvan meminta investor untuk memperhatikan jawaban yang diberikan emiten atas permintaan konfirmasi bursa dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi yang belum mendapatkan persetujuan RUPS. Harga saham KIOS akhir pekan kemarin ditutup di level Rp450 di hari perdagangan pertamanya pada 4 Oktober dan terus naik hingga ditutup di level Rp1.360 pada 12 Oktober kemarin. Sementara KIOS-W ditutup di level Rp1.240 pada Kamis.

KIOS mengungkapkan, aksi korporasi mengakuisisi Norindo akan memperkokoh hubungan strategis dan jangka panjang kedua perusahaan. Nantinya, Kioson dan Narindo akan saling melengkapi kekuatan masing-masing. Kioson memiliki jaringan distribusi sangat luas melalui lebih dari 19 ribu mitra kios yang tersebar di ratusan kota di Indonesia, sementara Narindo merupakan salah satu penyedia e-voucher terlengkap di tanah air.

Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Jasin Halim mengatakan, akuisisi saham sebanyak 99% ini akan memperkuat bottom line perseroan. Kioson menargetkan pertumbuhan revenue sebanyak 1.900% (yoy), menjadi Rp 500 miliar pada akhir 2017. “Akuisisi ini berperan strategis untuk memperkuat infrastruktur kami di daerah melalui aset yang sudah dimiliki Narindo. Dengan keberadaan Narindo yang fokus di agregator e-voucher, artinya Kioson telah menjaga bisnis perusahaan sejak dari hulu, sehingga kami harapkan dapat melihat ini akan mengamankan bottom line Kioson,”ujar Jasin.

 

 

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…